Selasa 02 Sep 2025 15:23 WIB

SPHP Jagung Diluncurkan, Peternak Unggas Dapat Jagung Rp 5.500 per Kg

Cadangan Jagung Pemerintah siap disalurkan dengan subsidi untuk peternak layer.

Program SPHP Jagung dalam waktu dekat akan diimplementasikan agar peternak layer mandiri dapat memperoleh jagung pakan dari stok Cadangan Jagung Pemerintah (CJP) yang dikelola Perum Bulog. (ilustrasi)
Foto: ANTARA FOTO/Prasetia Fauzani
Program SPHP Jagung dalam waktu dekat akan diimplementasikan agar peternak layer mandiri dapat memperoleh jagung pakan dari stok Cadangan Jagung Pemerintah (CJP) yang dikelola Perum Bulog. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arief Prasetyo Adi menyatakan pemerintah menyiapkan Rp 78,6 miliar untuk membantu peternak unggas melalui Program Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) Jagung.

“Pemerintah bergerak cepat untuk mengatasi fluktuasi harga jagung pakan di tingkat peternak unggas,” kata Arief dalam keterangan di Jakarta, Selasa (2/9/2025).

Baca Juga

Ia menyampaikan, Program SPHP Jagung dalam waktu dekat akan diimplementasikan agar peternak layer mandiri dapat memperoleh jagung pakan dari stok Cadangan Jagung Pemerintah (CJP) yang dikelola Perum Bulog.

“Untuk pelaksanaan SPHP Jagung telah tersedia anggaran di Bapanas sejumlah Rp 78,6 miliar,” ujarnya.

Arief menyebut stok CJP yang ada di gudang Perum Bulog akan disiapkan untuk SPHP bagi peternak layer. “Totalnya 52.400 ton jagung, akan dirilis dengan harga Rp 5.500 per kilogram untuk peternak unggas. Sisanya disubsidi pemerintah,” jelasnya.

Sesuai arahan Presiden Prabowo Subianto, lanjut Arief, pemerintah menjaga dan melindungi petani serta peternak dalam negeri. “Swasembada pangan dapat tercapai jika produsen pangan dalam negeri kuat. Kebutuhan konsumsi domestik pun mampu ditopang masyarakat,” tambahnya.

Sebelumnya, peternak unggas nasional mengalami kesulitan karena harga jagung melampaui Harga Acuan Penjualan (HAP) tingkat konsumen, yakni Rp 5.800 per kilogram.

Dalam Panel Harga Pangan Bapanas, rata-rata harga jagung di tingkat peternak secara nasional per 1 September 2025 berada di Rp 6.628 per kilogram. Angka ini naik 2,65 persen dibandingkan sebulan sebelumnya yang Rp 6.457 per kilogram.

“Pokoknya intinya Rp 5.500 per kilogram buat peternak. Jadi, ini bisa bantu peternak kita dalam produksi telur dengan harga bagus sampai akhir tahun. SPHP Jagung ini untuk mengatasi harga yang sedang tinggi, makanya perlu dibantu peternak unggas dalam negeri,” terang Arief.

Terkait data peternak layer mandiri penerima SPHP Jagung, Bapanas meminta data dari Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementerian Pertanian. Hal ini mengacu pada pelaksanaan program SPHP Jagung pakan di tahun sebelumnya yang berjalan baik.

Adapun stok CJP yang dikelola Perum Bulog per 30 Agustus 2025 tercatat 63,8 ribu ton. Kondisinya disebut masih sangat baik dengan usia simpan segar. Sebanyak 95,5 persen berada di rentang usia simpan di bawah enam bulan.

Bulog juga mendapat penugasan dari Bapanas untuk menyerap produksi jagung dalam negeri. Ketentuan Harga Pembelian Pemerintah (HPP) jagung telah diatur dalam Keputusan Kepala Bapanas Nomor 216 Tahun 2025 yang diterbitkan pertengahan Juli lalu.

HPP jagung pipilan kering di tingkat petani ditetapkan Rp 5.500 per kilogram dengan kadar air 18–20 persen. Sementara HPP Rp 6.400 per kilogram berlaku untuk jagung pipilan kering di gudang Bulog dengan kadar air maksimal 14 persen dan aflatoksin maksimal 50 part per billion (ppb).

“Setelah Bulog menyerap jagung petani saat panen raya, sekarang waktunya untuk penyaluran kepada peternak unggas. Dalam waktu dekat, Bapanas kembali menugaskan Bulog untuk pelaksanaan SPHP Jagung perdana pada 2025 ini,” kata Arief.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement