Selasa 19 Aug 2025 14:07 WIB

Pedagang: Peminat Beras Premium Turun Drastis Usai Ramai Kasus Oplosan

Banyak pembeli yang ragu untuk membeli beras premium.

Rep: Mg159/ Red: A.Syalaby Ichsan
Toko Penjual Beras di PSPT Tebet, Jakarta.
Foto: Mg159
Toko Penjual Beras di PSPT Tebet, Jakarta.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Usai mencuatnya kasus beras oplosan pada beberapa merek premium, banyak pedagang beras merasa peminat beras berkualitas tersebut turun. Alhasil, mereka mengurangi stok dan memperbanyak pasokan beras biasa atau eceran.

Abdul Hadi (62 tahun), salah satu pemilik toko beras di pasar tradisional Persatuan Sepakbola Pasar Tebet (PSPT), Tebet, Jakarta Selatan, mengaku hingga saat ini, dia belum memasok beras premium lagi karena minimnya peminat. Namun, dia tetap menyediakan beras premium stok lama dan beras eceran. 

Baca Juga

Dia mengaku banyak pembeli yang merasa ragu untuk membeli beras premium. Penjualan beras premium bermerek dengan ukuran 5 kilogram pun mengalami penurunan pembelian yang drastis. 

“Ya banyak, jadi terutama kan ini isu Oplosan itu beras-beras kemasan ya. Pertama-tama yang 5 kilo, nah itu yang bermerek gitu ya. Nah itu semenjak ada isu itu, beras yang bermerek 5 kilo itu drastis, orang nggak ini, tadi suka beli jadi ragu-ragu gitu,” jelas Hadi kepada Republika di Jakarta, Senin (18/8/2025).

Menurut dia, banyak pembeli yang beralih ke beras eceran atau biasa. Alhasil, hingga saat ini Hadi lebih memilih untuk menyiapkan banyak stok beras eceran dibandingkan dengan beras premium.

Faktor lainnya, ujar Hadi, banyak pemasok beras premium yang masih belum mendistribusikan beras. Ketika ingin mengambil beras premium, dia pun kesulitan karena  stoknya tidak ada.

Sama seperti Hadi, Ramadani (20), kepala agen beras di Bukit Duri, Tebet, Jakarta Selatan, juga mengaku masih belum memasok beras premium. “Belum, karena kita belum belanja. Terakhir belanja seminggu ke belakang,” ujar Dani.

Dia menyebut, pembeli yang berdatangan seringkali merasa waspada dengan dengan beras yang dijual, khususnya beras-beras bermerek. Alhasil, saat ini lebih banyak persediaan beras biasa di tokonya.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement