Senin 18 Aug 2025 15:46 WIB

Pedagang Cipinang: Kelangkaan Beras di Ritel Modern Dongkrak Pasar Induk

Pasokan lancar, harga beras di Cipinang mulai terkendali.

Rep: Muhammad Nursyamsyi/ Red: Friska Yolandha
Pekerja memanggul beras di Pasar Induk Beras Cipinang (PIBC), Jakarta, Rabu (18/3/2020). Direktur Utama PT Food Station Tjipinang Jaya Arief Prasetyo Adi mengatakan saat ini terdapat 30.101 ton beras di PIBC dan memastikan stok beras untuk memenuhi kebutuhan warga Jakarta masih aman di tengah pandemi COVID-19.
Foto: Antara/Dhemas Reviyanto
Pekerja memanggul beras di Pasar Induk Beras Cipinang (PIBC), Jakarta, Rabu (18/3/2020). Direktur Utama PT Food Station Tjipinang Jaya Arief Prasetyo Adi mengatakan saat ini terdapat 30.101 ton beras di PIBC dan memastikan stok beras untuk memenuhi kebutuhan warga Jakarta masih aman di tengah pandemi COVID-19.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Ketua Koperasi Pedagang Pasar Induk Beras Cipinang (PIBC), Zulkifli Rasyid, menyampaikan bahwa kelangkaan beras di ritel modern memberikan dampak positif bagi pedagang di PIBC. Menurutnya, perdagangan di Pasar Induk Cipinang saat ini mulai membaik setelah harga beras perlahan terkendali dan pasokan berjalan lancar.

“Alhamdulillah, di Pasar Induk Cipinang kelihatannya sudah mulai kondusif, harga sudah mulai merangkak turun. Mudah-mudahan dapat terus membaik ke depan,” ujar Zulkifli saat dihubungi Republika di Jakarta, Senin (18/8/2025).

Baca Juga

Zulkifli menambahkan, dinamika perberasan di Indonesia harus dipandang secara menyeluruh, termasuk dari sisi produksi hingga distribusi. Dalam hal ini, ia mendukung langkah pemerintah melalui Kementerian Pertanian (Kementan) yang terus mengupayakan peningkatan produksi padi serta penataan tata niaga beras nasional.

Menurutnya, kebijakan Menteri Pertanian Amran Sulaiman yang mendorong sinergi antara petani, penggilingan padi, Bulog, dan pedagang pasar merupakan upaya penting untuk menstabilkan harga sekaligus melindungi konsumen. Ia menekankan sektor pangan, khususnya beras, memiliki arti strategis dalam menjaga kedaulatan negara.

“Sudah 80 tahun kita merdeka, kita berharap sangat bagaimana merdeka itu bisa benar-benar kita miliki,” ucap Zulkifli.

Bagi Zulkifli, kemandirian pangan adalah wujud nyata dari kemerdekaan yang harus dijaga bersama melalui kerja kolektif pemerintah dan masyarakat. Ia menambahkan, pedagang berharap tren perbaikan harga beras terus berlanjut sejalan dengan langkah strategis pemerintah di sektor pertanian.

“Harapan kita itu saja, mudah-mudahan ke depan lebih cerah dan bergairah kembali, termasuk pasar dan harga beras bisa pulih kembali,” kata Zulkifli.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement