Sabtu 16 Aug 2025 10:00 WIB
Liputan Khusus 80 Tahun Indonesia

Jaga Ketahanan Negara Lewat Kemandirian Pangan, Kementan Gandeng TNI-Polri

Percepatan swasembada pangan membutuhkan penguatan sinergi dari berbagai pihak.

Rep: Mg162/Lilis/ Red: Teguh Firmansyah
Buruh tani mengoperasikan mesin pemanen padi modern Combine Harvester saat penen padi Masa Tanam (MT) II 2025 di areal persawahan Desa Botorejo, Kecamatan Wonosalam, Kabupaten Demak, Jawa Tengah, Senin (2/6/2025). Menurut data Badan Pusat Statistik pada April 2025, luas panen padi Indonesia mencapai 1,65 juta hektare dengan produksi padi diperkirakan sebanyak 9,09 juta ton gabah kering giling (GKG) yang jika dikonversikan menjadi beras diperkirakan mencapai sekitar 5,23 juta ton beras untuk konsumsi pangan penduduk.
Foto: ANTARA FOTO/Aji Styawan
Buruh tani mengoperasikan mesin pemanen padi modern Combine Harvester saat penen padi Masa Tanam (MT) II 2025 di areal persawahan Desa Botorejo, Kecamatan Wonosalam, Kabupaten Demak, Jawa Tengah, Senin (2/6/2025). Menurut data Badan Pusat Statistik pada April 2025, luas panen padi Indonesia mencapai 1,65 juta hektare dengan produksi padi diperkirakan sebanyak 9,09 juta ton gabah kering giling (GKG) yang jika dikonversikan menjadi beras diperkirakan mencapai sekitar 5,23 juta ton beras untuk konsumsi pangan penduduk.

REPUBLIKA.CO.ID,  Hamparan padi mulai menguning di lahan pertanian di kawasan Landasan Udara Halim Perdanakusum, Jakarta. Batang tanaman semakin merunduk yang menandai padi sebentar lagi akan siap dipanen.

Pak Soed (45), petani asal Indramayu, menjadi salah satu penggarap lahan tersebut. Ia mengaku telah menggarap lahan seluas lima hektare di kompleks militer itu selama lima tahun terakhir.

Baca Juga

“Tanam padi varietas Inpari 32, kadang juga terong atau kangkung,” ujar Pak Soed saat ditemui Republika di lokasi, Kamis (7/8).

Sekali panen, ia mengaku bisa menghasilkan dua ton. Jumlah itu memang tidak terlalu besar karena lahan garapannya juga kecil. "Belum lagi faktor hama yang menggangu," katanya menambahkan. 

Soed bisa menamam karena mendapat restu dari TNI yang juga fokus dalam mendorong swasembada pangan. TNI bahkan ikut memantau pekerjaannya setiap hari, meski tidak langsung terjun turun menggarap lahan.

“Anggota TNI tiap hari datang lihat-lihat, tapi nggak ikut turun ke sawah. Kalau bibit kita dapat dari Kementerian Pertanian,” tuturnya.

Pak Soed menceritakan kalau hasil panen dari lahan tersebut seluruhnya disalurkan ke pihak TNI. Hasil panen tidak dijual ke pasar atau pihak lain. “Yang menggarap Kadang lima orang, kadang bisa sampai dua puluh. Tergantung siapa yang pulang kampung atau yang lagi bisa kerja,” ucapnya sambil memarit padi.

Tak jauh dari Pintu Tol Cikedung, Desa Cikawung, Kecamatan Terisi, Kabupaten Indramayu, terhampar tanaman jagung. Di usinya yang baru dua pekan, tanaman jagung itu terlihat tumbuh subur dan menghijau, dengan ketinggian sekitar 30 - 50 sentimeter.

Penanaman jagung di lahan seluas 10 hektare itu dilakukan melalui kerja sama dengan Polres Indramayu. Kegiatan tersebut sebagai upaya Polres Indramayu dalam mendukung ketahanan pangan nasional.

photo
Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman menikmati jagung hasil panen di Sumatra Barat. Program swasembada pangan jadi salah satu target utama pemerintahan Prabowo. - (Dok Kementan)

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement