Jumat 01 Aug 2025 21:45 WIB

Implementasi Dekarbonisasi, MIND ID Kurangi Emisi 838 Ribu Ton CO₂ ekuivalen

MIND ID komitmen untuk mengurangi emisi karbon dari sisi operasional perusahaan

Rep: Frederikus Bata/ Red: Intan Pratiwi
Direktur Utama MIND ID, Maroef Sjamsoeddin, dalam kunjungannya ke PLTU Mulut Tambang Sumsel-8 (PLTU Tanjung Lalang)
Foto: MIND ID
Direktur Utama MIND ID, Maroef Sjamsoeddin, dalam kunjungannya ke PLTU Mulut Tambang Sumsel-8 (PLTU Tanjung Lalang)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Holding Industri Pertambangan Indonesia (MIND ID) memperkuat komitmennya dalam mengintegrasikan program dekarbonisasi ke dalam operasional bisnis. Tujuannya guna menekan emisi gas rumah kaca (GRK).

Sepanjang tiga tahun terakhir, dari 2022 hingga 2024, MIND ID mencatatkan penurunan emisi GRK sebesar 838 ribu ton CO₂ ekuivalen (ktCO₂e). Ini melebihi target kumulatif sebesar 711 ktCO₂e. Pencapaian demikian menjadi bukti nyata efektivitas strategi dekarbonisasi yang dijalankan, berdampak positif pada kualitas udara, air limbah, serta lingkungan sekitar operasional.

Corporate Secretary MIND ID Pria Utama menyampaikan perseroan proaktif melakukan integrasi program yang ditujukan untuk mampu menurunkan emisi GRK di sisi operasional. Perseroan konsisten mengupayakan agar operasional industri pertambangan juga dapat dikelola dengan baik. Sehingga setiap aktivitasnya juga dapat mengurangi dampak lingkungan.

"Kami berupaya memastikan agar operasional grup MIND ID juga diupayakan untuk mampu memberi kontribusi yang maksimal dalam meningkatkan kualitas lingkungan,” kata Pria, dalam keterangannya di Jakarta, dikutip Kamis (31/7/2025).

Ia menerangkan salah satu program andalan yang memberikan dampak signifikan adalah konversi bahan bakar di PT INALUM, tepatnya di fasilitas baking plant di Kuala Tanjung. Penggantian bahan bakar dari High-Speed Diesel (HSD) menjadi Liquefied Natural Gas (LNG) menurunkan emisi karbon sebesar 3.700 tCO₂e per tahun.

Di lokasi lain, PT Bukit Asam Tbk secara konsisten menjalankan elektrifikasi alat berat untuk coal handling seperti Bucket Wheel Excavator (BWE) yang menggantikan Dump Truck Solar untuk operasional pengangkutan batu bara di Tanjung Enim. Inisiatif ini mencatatkan penurunan emisi sebesar 5.200 tCO₂e per tahun.

Metode co-firing menggunakan bio massa cangkang kelapa sawit dan instalasi solar (PV) sebesar 2x10 KwP di area pascatambang telah mampu menurunkan emisi karbon total 584 tCO2e per tahun. Kemudian, lanjut Pria, MIND ID menerapkan operational excellence dalam kegiatan pertambangan dan pengolahan mineral.

Hal ini tercermin dari penurunan intensitas emisi grup, dari 0,030 Ton CO2eq/Rp Juta pendapatan pada 2023 menjadi 0,024 Ton CO2eq/Rp Juta pendapatan pada 2024. Ia menekankan program-program dekarbonisasi ini akan terus dikembangkan untuk menurunkan emisi karbon dari aktivitas operasional secara signifikan.

"Kami menyadari bahwa setiap aktifitas operasional kami memiliki emisi. Maka dari itu kami berupa agar emisi itu dapat terus ditekan, sebagai bentuk tanggung jawab dan upaya kami dalam menjaga Bumi Pertiwi," kata Pria.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement