Rabu 23 Jul 2025 18:05 WIB

Mentan Dorong Transformasi Pertanian Riau, Targetkan Cetak Sawah 50 Ribu Hektare

Kelapa rakyat berpotensi menjadi komoditas ekspor unggulan.

Rep: Frederikus Bata/ Red: Satria K Yudha
Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman menegaskan bahwa pemerintah terus menjalankan program swasembada pangan melalui intensifikasi dan ekstensifikasi.
Foto: Kementan
Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman menegaskan bahwa pemerintah terus menjalankan program swasembada pangan melalui intensifikasi dan ekstensifikasi.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman mendorong percepatan transformasi sektor pertanian di Provinsi Riau. Ia menilai potensi lahan pertanian di daerah tersebut baru dimanfaatkan sekitar 20 persen.

Sebagai gambaran, produksi beras lokal saat ini hanya mampu memenuhi 22 persen dari kebutuhan tahunan masyarakat Riau yang mencapai 662 ribu ton. Kementerian Pertanian siap mendukung peningkatan produksi dengan memperluas areal tanam hingga 50 ribu hektare dalam dua hingga tiga tahun ke depan, dengan estimasi dukungan senilai Rp1,7 triliun.

Baca Juga

“Kita harus menyiapkan pangan bagi generasi mendatang, 50 hingga 100 tahun ke depan, dimulai dari sekarang. Tinggal menunggu komitmen dari Pak Gubernur dan para bupati, kami siap bantu,” ujar Amran dikutip pada Rabu (23/7/2025).

Amran menilai Riau memiliki potensi besar, didukung jumlah penduduk sekitar 7 juta jiwa. Ia menekankan pentingnya menyelesaikan berbagai persoalan pangan dan meningkatkan produksi daerah.

Gubernur Riau Abdul Wahid menyatakan komitmennya mendukung penuh agenda strategis nasional di sektor pangan. Ia menyebutkan luas baku sawah di Riau saat ini mencapai 59 ribu hektare, namun baru mampu memenuhi 22 persen kebutuhan beras daerah.

“Dengan dukungan pusat, produksi padi tahun lalu naik 7 persen dan tahun ini diproyeksikan meningkat 12 persen,” kata Wahid.

Ia juga menyoroti potensi kelapa rakyat yang tersebar di berbagai kabupaten dengan luas lebih dari 400 ribu hektare, namun masih minim fasilitas pengolahan. Wahid berharap dukungan pemerintah pusat untuk mendorong hilirisasi agar nilai jual petani meningkat.

“Kami siap berkolaborasi mencari solusi. Harapan kami, ke depan, Riau mampu memenuhi kebutuhan pangannya sendiri dan meningkatkan kesejahteraan rakyat,” ujar Wahid.

Selain sektor pangan, Mentan juga menyoroti pentingnya hilirisasi kelapa sebagai kekuatan ekonomi baru bagi Riau. Menurutnya, kelapa rakyat berpotensi menjadi komoditas ekspor unggulan dengan peluang pasar global yang menjanjikan.

“Kami akan investasi Rp371 miliar untuk industri kelapa. Dengan hilirisasi, harga kelapa bisa naik ribuan persen, dan ini berdampak langsung pada kesejahteraan petani,” kata Amran.

Ia menegaskan transformasi pertanian di Riau harus difokuskan pada tiga hal, yaitu cetak sawah, pengembangan kelapa, dan pembangunan irigasi. Kemandirian pangan, menurutnya, akan menekan inflasi, meningkatkan daya beli masyarakat, dan mendorong kesejahteraan petani.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement