Jumat 27 Jun 2025 13:35 WIB

Kejar Swasembada Energi, Prabowo Apresiasi Peningkatan Lifting di Blok Cepu

Total produksi minyak Blok Cepu sekarang mencapai 180 ribu bph.

Rep: Frederikus Bata/ Red: Ahmad Fikri Noor
Blok Cepu
Foto: Dok Republika
Blok Cepu

REPUBLIKA.CO.ID, BOJONEGORO -- Presiden Prabowo Subianto mengapresiasi semua pihak yang terlibat dalam upaya peningkatan produksi minyak dan gas (migas) nasional guna mengejar target lifting. Teranyar, pada Kamis (26/6/2025), dari lapangan minyak Banyu Urip di Bojonegoro, Jawa Timur, diumumkan tambahan produksi minyak sebesar 30 ribu barel per hari (bph).

Dengan demikian, total produksi minyak Blok Cepu sekarang mencapai 180 ribu bph. Ada progres menuju kemandirian energi nasional. Visi demikian, merupakan komitmen bersama.

Baca Juga

"Terima kasih saya kepada semua unsur yang telah bekerja keras mengelola energi yang efektif dan efisien. Ini sungguh membanggakan saya dengan apa yang kita lakukan hari ini," kata Presiden lewat video conference, dikutip Jumat (27/6/2025).

Secara khusus, Kepala Negara menyampaikan penghargaan kepada Menteri Energi dan Sumber daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia dengan seluruh jajaran, SKK Migas, ExxonMobil, Pertamina, dan sebagainya. Prabowo menegaskan tekadnya agar Indonesia segera mencapai swasembada energi.

Menurut Presiden, kemerdekaan suatu bangsa terlihat dari kemampuan bangsa itu memberi makan kepada rakyatnya. Lalu menjamin kehidupan yang layak bagi semua masyarakat. Di situ peran energi sangat menentukan untuk kehidupan di abad ke-21 ini dan seterusnya.

"Berilah yang terbaik untuk rakyat Indonesia. Berilah suatu pengelolaan sumber daya yang sebaik-baiknya, yang se-efisien-efisiennya dan yang terpenting adalah kita bisa menghasilkan energi dengan efisien, dengan tidak terlalu mahal, dengan memotong jalur-jalur logistik yang mahal," tutur Prabowo.

Menteri ESDM Bahlil Lahadalia menjelaskan, tambahan minyak 30 ribu bph dari Blok Cepu merupakan arahan langsung Kepala Negara. "Untuk urusan energi kita harus swasembada energi dan target kita 900 ribu hingga satu juta barel per hari pada tahun 2029-2030 mendatang," kata Bahlil.

Program peningkatan produksi migas ini dimulai pada 2024 dengan target penyelesaian pada 2026. Berkat sinergi antara pemerintah, SKK Migas, ExxonMobil, dan Pertamina, pengeboran tujuh sumur tuntas pada semester I tahun 2025 atau 10 bulan lebih cepat dari jadwal semula.

"Proyek ini dikerjakan hanya delapan bulan dan maju lebih cepat 10 bulan dari perencanaan dan ini kita lakukan sejak Bapak Presiden dilantik enam hari dan kami datang ke Cepu dan alhamdulillah ExxonMobil bekerja sama dengan Pertamina mampu meningkatkan 30 ribu barel," tutur Bahlil.

Dikutip dari informasi resmi Kementerian ESDM, sebelum penambahan, Lapangan Banyu Urip memproduksi minyak 150.000 bph. Kini, angkanya naik menjadi 180.000 barel atau setara dengan 25 persen lifting minyak nasional. Proyek Banyu Urip Infill Clastic (BUIC) ini mencakup pengeboran empat sumur produksi baru, dilaksanakan oleh PT Pertamina Drilling Services Indonesia menggunakan rig canggih buatan dalam negeri. Total investasi di Blok Cepu mencapai 4 miliar dolar AS dan telah menyumbang 30 miliar dolar AS bagi penerimaan negara, serta meningkatkan Penerimaan Asli Daerah (PAD) di Bojonegoro dan Cepu dengan 99 persen tenaga kerja berasal dari dalam negeri.

Kepala Satuan Kerja Khusus Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) Djoko Siswanto turut memberi apresiasi atas kolaborasi kuat semua pihak yang mempercepat proyek ini. "Kami mengapresiasi ExxonMobil Cepu Limited atas keberhasilannya menyelesaikan proyek ini lebih cepat dari jadwal, serta atas koordinasi yang erat dengan pemerintah," kata Djoko.

Menurut dia, Keberhasilan ini mencerminkan meningkatnya kapabilitas hulu migas Indonesia. Ada komitmen bersama untuk meningkatkan produksi memenuhi kebutuhan energi nasional. Tujuan besarnya,yakni guna memperkuat ketahanan energi jangka panjang.

President ExxonMobil Indonesia, Wade Floyd, menekankan pentingnya sinergi antara ExxonMobil, Pertamina, dan pemerintah. Pihaknya bangga dapat mendukung target energi Indonesia melalui proyek pengeboran BUIC ini.

Berdasarkan laporan SKK Migas, realisasi lifting minyak pada kuartal I 2025, 580 ribu bph. Target liftting minyak nasional pada APBN tahun ini, 605 ribu BPH. Dengan demikian, adanya tambahan produksi 30 ribu bph dari Blok Cepu, secara hitungan, sudah melampaui apa yang ditargetkan, yaitu telah kini menyentuh angka 610 ribu bph.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement