REPUBLIKA.CO.ID,PARIS- Maskapai berbiaya rendah AirAsia sedang dalam diskusi lanjutan untuk memesan sedikitnya 100 Airbus di Paris Airshow minggu depan, kesepakatan yang kemungkinan akan menandai pengenalan jet terkecil dari pembuat pesawat itu, A220, ke armadanya.
Menurut sumber, maskapai berbiaya rendah yang berbasis di Malaysia, AirAsia, mengoperasikan armada Airbus dan sebelumnya mengatakan bahwa mereka ingin menambah pesawat yang lebih kecil ke armadanya untuk rute regional.
Salah satu pelanggan terbesar Airbus dengan beberapa ratus pesawat yang sudah dipesan, maskapai ini belum memesan sejak sebelum pandemi yang melanda dunia pada tahun 2020, atau lima tahun lalu.
Mereka telah menerima sedikit pengiriman dalam beberapa tahun terakhir dan telah terus merestrukturisasi buku pesanannya karena menghadapi kesulitan keuangan.
Perusahaan tersebut, yang terpukul keras oleh pembatasan perjalanan akibat pandemi, diklasifikasikan oleh bursa saham Malaysia sebagai perusahaan yang mengalami kesulitan keuangan pada tahun 2022.
Perusahaan tersebut mengatakan bahwa mereka berharap untuk keluar dari status ini pada pertengahan tahun ini. Capital A berencana menjual bisnis penerbangan AirAsia-nya ke unit jarak jauh AirAsia X untuk menggabungkan operasi jarak jauh dan pendek di bawah satu merek AirAsia.
AirAsia dan Airbus menolak berkomentar.