REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau BNI mendukung usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) untuk naik kelas, berkelanjutan, serta go global.
“Kami ingin menjadi bagian dari solusi dalam membangun UMKM yang mandiri secara operasional, inovatif dalam mengembangkan produk dan layanan, serta berkelanjutan melalui dukungan pembiayaan, pendampingan, dan digitalisasi agar mampu bersaing di pasar nasional maupun global,” kata Corporate Secretary BNI, Okki Rushartomo, di Jakarta, Rabu (11/6.
BNI memberikan perhatian serius pada sektor UMKM, khususnya yang berorientasi ekspor. Dukungan konkret tersebut diwujudkan melalui program Xpora Powered by BNI, yang menjadi motor penggerak UMKM go global. Fokus utama program ini pada 2025 adalah advisory dan penyelenggaraan business event yang membuka peluang peningkatan daya saing dan dampak bisnis UMKM secara langsung.
Dukungan BNI juga diwujudkan melalui sejumlah program pemberdayaan UMKM di berbagai sektor, antara lain Program BNI Jejak Kopi Khatulistiwa (JKK), Program BNI UMKM Ramah Lingkungan (BUMI), BNI Desa Digital Khatulistiwa (Dedikasi), serta inisiatif mendorong UMKM naik kelas.
Hingga April 2025, total kredit yang disalurkan BNI kepada debitur UKM berorientasi ekspor telah mencapai Rp 33,6 triliun, mencakup 39.845 debitur di berbagai sektor strategis. Sektor-sektor tersebut meliputi manufaktur (produksi perikanan, produk kayu, tekstil), perdagangan (perikanan, seni kayu, kerajinan tangan), pertanian, sumber daya alam, dan lainnya.
“UMKM yang tangguh menjadi fondasi penting bagi terciptanya ekonomi yang inklusif dan berdaya saing. BNI berkomitmen mendorong penguatan UMKM melalui pembiayaan yang tepat guna, pelatihan, pendampingan, serta pemanfaatan teknologi digital yang terintegrasi,” ujar Okki.
Selain itu, BNI turut ambil bagian dalam peringatan Hari Kewirausahaan Nasional yang digelar di Gedung SMESCO Jakarta, Selasa. Kegiatan ini bertajuk “Wirausaha Tangguh–UMKM Tumbuh, Indonesia Maju” dan diprakarsai oleh Kementerian UMKM bersama HIPMI.
Peringatan ini merupakan tindak lanjut dari Keputusan Presiden RI Nomor 20 Tahun 2024 yang menetapkan 10 Juni sebagai Hari Kewirausahaan Nasional. Penetapan ini menjadi bentuk pengakuan negara atas peran penting kewirausahaan dalam mendorong pertumbuhan ekonomi nasional yang inklusif dan berdaya saing.
"Partisipasi BNI dalam kegiatan ini merupakan bentuk dukungan nyata terhadap pertumbuhan wirausaha nasional," tuturnya.
Ajang ini dihadiri berbagai pihak, termasuk pelaku usaha, akademisi, pemerintah pusat dan daerah, serta jaringan kewirausahaan dari seluruh Indonesia.
Keterlibatan berbagai pihak menjadi bukti antusiasme masyarakat terhadap komitmen pemerintah dalam memperkuat ekosistem kewirausahaan nasional secara menyeluruh.
Peringatan ini menjadi momen strategis untuk mendorong pertumbuhan UMKM dan melahirkan wirausahawan tangguh yang siap bersaing. Semangat ini sejalan dengan visi besar menuju Indonesia Emas 2045 serta nilai-nilai pembangunan ekonomi kerakyatan dalam Astacita 3 dan Astacita 6.
Ke depan, BNI berkomitmen untuk terus memacu tumbuhnya semangat kewirausahaan lintas generasi. Harapannya, lebih banyak wirausaha baru dan unggul yang akan lahir, sehingga memberi kontribusi nyata bagi pertumbuhan ekonomi Indonesia yang maju dan sejahtera.