REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menargetkan proses fit and proper test atau uji kemampuan dan kepatutan bagi jajaran baru perbankan nasional rampung dalam satu hingga dua bulan ke depan.
“Karena penggantian itu kan ya sebetulnya hampir total. Ya, sehingga memang dari komisaris dan direksi itu kemudian tentu saja ini kan, prosesnya kan proses fit and proper ini cukup memakan waktu. Ini hanya tinggal masalah waktu saja sih sebetulnya. Kapan diumumkan, kapan dilakukan, dan kapan diumumkan, kira-kira begitu,” kata Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan OJK, Dian Ediana Rae, di Jakarta, Selasa (3/6/2025) malam.
Menurut Dian, sebagian besar proses dilakukan secara serentak, terutama di Bank Pembangunan Daerah (BPD) di seluruh Indonesia. Hal ini membuat beban proses penilaian meningkat. “Proses ini cukup memakan waktu,” ujarnya.
Ia menyebutkan, uji kelayakan untuk jajaran baru di PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk telah selesai. Sementara itu, proses untuk PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk baru selesai sebagian. “Ini hanya tinggal masalah waktu saja,” tegasnya.
Sebagai informasi, BRI dan BNI sama-sama menunjuk direktur utama baru. Kursi Dirut BRI kini ditempati Hery Gunardi, menggantikan Sunarso. Sebelumnya, Hery menjabat Direktur Utama PT Bank Syariah Indonesia Tbk, anak usaha dari Mandiri, BRI, dan BNI. Bank Negara Indonesia juga menunjuk Putrama Wahju Setiawan sebagai direktur utama. Ia naik jabatan setelah sebelumnya menjabat wakil direktur utama.