REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Menteri Koperasi Ferry Juliantono mengatakan bahwa koperasi desa atau Kopdes Merah Putih dapat memanfaatkan aset pemerintah yang sudah tidak digunakan baik pemerintah daerah maupun pemerintah pusat. Aset tersebut dapat dijadikan gedung koperasi mereka.
Ferry menjelaskan gedung-gedung milik kementerian yang sudah tidak lagi termanfaatkan, bahkan terbengkalai, juga bisa digunakan untuk koperasi desa merah putih. "Segera pemda melakukan inventarisir semua aset pemerintah yang ada dan segera berikan laporan dan usulan kepada pemerintah pusat," kata Ferry saat sosialisasi Kopdes Merah Putih di Manado, Sulawesi Utara, dikutip dari siaran pers, Ahad (1/6/2025).
Ferry menjelaskan bahwa pembentukan koperasi desa merah putih tidak langsung mengharuskan pembangunan gedung baru yang mahal. Prioritas utamanya adalah memanfaatkan aset pemerintah yang sudah ada.
Selanjutnya, Ferry memaparkan terkait model bisnis koperasi, di mana setiap koperasi akan mendapatkan hak eksklusif untuk mendistribusikan produk-produk bersubsidi seperti elpiji 3 kilogram, minyak goreng, pupuk, benih, dan obat-obatan untuk petani di desa.
Hak ini juga mencakup produk-produk perbankan dari bank-bank Himpunan Bank Milik Negara (Himbara) dan bank daerah.
“Produk-produknya bisa langsung disalurkan kepada kopdes merah putih" kata Ferry.
Lebih lanjut, Ferry meyakini keberadaan Kopdes Merah Putih juga akan memperkuat ekosistem dari UMKM-UMKM dan BUMDes yang sudah ada di desa.
“Kita membangun ekosistem yang lebih baik. Jadi, kami mendapat tugas untuk membuat skema dan modul-modul pelatihan," ucap dia.
Kementerian Koperasi, kata dia, saat ini sedang mempersiapkan berbagai hal agar koperasi-koperasi bisa beroperasi pada Oktober. Persiapan tersebut meliputi penyusunan model bisnis, modul-modul pelatihan, serta penyediaan fasilitas kantor dan unit-unit kegiatan koperasi.
Selain itu, ia menyebut Kementerian Koperasi juga tengah mengembangkan 80 contoh atau mockup koperasi dengan beragam model bisnis yang diperkirakan akan selesai pada Juli.
“Ada koperasi desa berbasis nelayan, pertanian, peternakan, pasar," kata Ferry.