Kamis 29 May 2025 13:15 WIB

China Siap Pasarkan Durian Beku Indonesia, Barantin: Rumah Kemas Harus Sesuai Standar

Barantin: China resmi buka akses ekspor durian beku asal Indonesia.

Pedagang memilah buah durian di lapak dagangan durian Palembang di kawasan Warung Buncit, Jakarta, Ahad (2/1/2025). Durian lokal tersebut didatang dari Palembang saat musim panen untuk di pasarkan di beberapa daerah seperti Jawa, Lampung hingga Jakarta. Harga durian dibanderol mulai dari Rp25 ribu hingga Rp150 ribu tergantung ukuran dan kualitas buah durian. Dalam sehari, Andi (51) pemilik lapak durian, dapat menjual sebanyak 1.000 hingga 1.500 juta perhari dengan omset harian mencapai Rp30 juta. Durian tersebut dipasok langsung dari Palembang, Sumatera Selatan dalam sehari 3 truk. Andi menuturkan, Jakarta menjadi salah satu daerah dengan peminat buah durian yang paling tinggi.
Foto: Republika/Thoudy Badai
Pedagang memilah buah durian di lapak dagangan durian Palembang di kawasan Warung Buncit, Jakarta, Ahad (2/1/2025). Durian lokal tersebut didatang dari Palembang saat musim panen untuk di pasarkan di beberapa daerah seperti Jawa, Lampung hingga Jakarta. Harga durian dibanderol mulai dari Rp25 ribu hingga Rp150 ribu tergantung ukuran dan kualitas buah durian. Dalam sehari, Andi (51) pemilik lapak durian, dapat menjual sebanyak 1.000 hingga 1.500 juta perhari dengan omset harian mencapai Rp30 juta. Durian tersebut dipasok langsung dari Palembang, Sumatera Selatan dalam sehari 3 truk. Andi menuturkan, Jakarta menjadi salah satu daerah dengan peminat buah durian yang paling tinggi.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepala Badan Karantina Indonesia (Barantin) Sahat Manaor Panggabean menyatakan, China secara resmi telah membuka akses ekspor durian beku asal Indonesia.

Sahat mengatakan, pihaknya bersama Menteri General Administration of Customs of the People's Republic of China (GACC) Sun Meijin telah bersepakat menandatangani naskah protokol ekspor durian beku asal Indonesia tujuan China

Baca Juga

"Pengesahan protokol tersebut bersamaan waktunya dengan momentum kunjungan Perdana Menteri RRT Li Qiang ke Indonesia, yang diterima oleh Presiden Prabowo di Istana Negara, Jakarta pada 25 Mei 2025," kata Sahat dalam keterangan di Jakarta, Kamis.

Dia menyatakan, protokol ekspor durian beku disepakati GACC dan mempercayakan pengawasan kepada Badan Karantina Indonesia secara menyeluruh.

China mempercayakan Badan Karantina Indonesia sebagai lembaga otoritas di Indonesia yang akan mengawasi aspek keamanan pangan secara terintegrasi dengan jaminan kesehatan produk asal tumbuhan atau aspek karantinanya.

"Packing house atau rumah kemas sebagai tempat atau sarana pengolahan durian beku yang akan diekspor ke China harus memenuhi syarat sebagai Instalasi Karantina Tumbuhan yang ditetapkan oleh Badan Karantina Indonesia," katanya.

Selanjutnya, Badan Karantina Indonesia akan menerbitkan sertifikat kesehatan tumbuhan (Phytosanitary Certificate) sebagai jaminan ketertelusuran yang meliputi aspek Kebun Teregistrasi dan Rumah Kemas Teregistrasi.

Menurut Sahat, pelaku usaha, eksportir maupun pemerintah daerah menyambut gembira upaya yang berhasil digarap oleh Badan Karantina Indonesia melalui protokol ekspor yang telah membuka akses ekspor durian beku ke negara China.

"Protokol ekspor durian ini menitikberatkan pada konsep traceability di mana ketertelusuran tahapan produksi durian segar, baik mulai dari proses tanam di kebun hingga siap dikirimkan dapat terpantau dan tertelusur," ucapnya.

 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement