REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Keuangan menyatakan siap menambah alokasi anggaran untuk Program Makan Bergizi Gratis (MBG) apabila target penerima manfaat tercapai. Wakil Menteri Keuangan, Suahasil Nazara, menyampaikan bahwa pemerintah telah mengantisipasi kebutuhan tambahan anggaran program MBG, namun realisasinya akan disesuaikan dengan capaian pelaksanaan di lapangan.
“Dalam APBN, kami siap menyiagakan anggaran tambahan sebesar Rp 100 triliun jika memang akan terlaksana 82,9 juta penerima selama kuartal IV 2025,” ujar Suahasil dalam konferensi pers APBN KiTa Edisi Mei 2025 di Jakarta, Jumat (24/5/2025).
Per 21 Mei 2025, program MBG telah menjangkau 3,98 juta penerima manfaat yang dilayani oleh 1.386 Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) atau dapur umum. Penyaluran itu menggunakan dana APBN senilai Rp 3 triliun.
Jumlah tersebut masih jauh dari target awal yang ditetapkan dalam APBN 2025, yakni 17,9 juta penerima. Target ini mencakup 15,5 juta anak sekolah dan 2,4 juta ibu hamil, menyusui, serta balita, dengan total alokasi anggaran awal sebesar Rp 71 triliun.
Namun, sesuai arahan Presiden Prabowo Subianto, cakupan penerima program MBG akan diperluas hingga 82,9 juta orang, yang akan dilayani oleh 32 ribu SPPG. Untuk itu, pemerintah merencanakan penambahan anggaran hingga Rp 100 triliun, sehingga total anggaran program MBG berpotensi mencapai Rp 171 triliun.