REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP), Maruarar Sirait, akan bertemu dengan Chief Executive Officer (CEO) Badan Pengelola Investasi (BPI) Daya Anagata Nusantara (Danantara), Rosan Roeslani. Pertemuan itu akan membahas pemanfaatan kredit usaha rakyat (KUR) di sektor perumahan.
"Bagaimana KUR bisa untuk perumahan, itulah yang kita mau bicarakan," ujar Maruarar atau yang akrab disapa Ara, di Jakarta, Senin.
Pertemuan tersebut rencananya akan dihadiri oleh Menteri PKP, CEO Danantara, Ketua Satuan Tugas (Satgas) Perumahan, Hashim Djojohadikusumo, serta perwakilan dari bank-bank BUMN.
Agenda utama dalam pertemuan ini adalah membahas bagaimana sebagian alokasi KUR dapat dimanfaatkan untuk mendukung sektor perumahan. Namun, Ara belum mengungkapkan secara pasti waktu pelaksanaan pertemuan tersebut.
Menurut Ara, wacana pengalokasian KUR dari Danantara dan bank-bank BUMN untuk sektor perumahan merupakan bagian dari arahan Presiden Prabowo Subianto.
"Bagaimana KUR dari Danantara, dari bank BUMN bisa juga dialokasikan buat perumahan. Itu arahan Presiden," ujarnya.
Sebelumnya, Ara mengungkapkan bahwa BPI Danantara menyatakan dukungan penuh terhadap sektor perumahan. Oleh karena itu, pihaknya akan menjajaki lebih lanjut kerja sama dengan perbankan, khususnya bank-bank BUMN.
Ia menyebut, pertemuan antara Kementerian PKP, Satgas Perumahan, dan Danantara diharapkan dapat menghasilkan skema dukungan pembiayaan yang signifikan untuk sektor ini.
Badan Pengelola Investasi Danantara Indonesia merupakan lembaga strategis yang mengonsolidasikan dan mengoptimalkan investasi pemerintah guna mendukung pertumbuhan ekonomi nasional.
Sebagai bagian dari komitmennya, Danantara Indonesia berupaya mendorong transformasi ekonomi melalui pendekatan profesional dan penerapan good governance.
Danantara juga berfokus pada peningkatan efisiensi aset, menarik investasi global, serta memperkuat daya saing Indonesia di sektor-sektor strategis, demi menciptakan kemakmuran yang merata bagi seluruh rakyat Indonesia.
Ikuti Whatsapp Channel Republika