REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT BRI Manajemen Investasi (BRI-MI) mencatatkan pertumbuhan positif dalam aset kelolaan (asset under management/AUM) pada kuartal pertama 2025 di tengah situasi yang menantang di tingkat nasional dan global.
BRI-MI berhasil mempertahankan posisinya sebagai salah satu dari tiga manajer investasi terbesar di Indonesia, dengan AUM mencapai Rp 50,84 triliun pada April 2025, mencerminkan pertumbuhan tahunan sebesar 27,2 persen secara year-on-year. Capaian ini mencerminkan tingkat kepercayaan investor yang terus menguat, serta strategi pengelolaan investasi yang adaptif dan fokus pada keberlanjutan.
Direktur Utama BRI-MI, Tina Meilina, mengatakan bahwa pencapaian ini merupakan hasil dari strategi diversifikasi produk investasi dan sinergi dengan Bank BRI sebagai pemegang saham mayoritas serta seluruh mitra strategis yang terus memperluas jangkauan pasar BRI-MI.
“Kepercayaan berkelanjutan dari para investor menjadi pondasi utama bagi kami untuk terus memperkuat kapasitas dan menghadirkan kinerja unggul dan sebagai komitmen kami dalam mengakselerasi nilai investasi bagi seluruh pemangku kepentingan, khususnya di tengah dinamika pasar yang menantang," kata Tina dalam siaran pers, Kamis (15/5/2025).
Catatkan Kinerja Positif di Q1 2025
Salah satu produk unggulan BRI-MI di segmen pasar uang, BRI Seruni Pasar Uang III, menunjukkan kinerja yang solid. Dengan total AUM sebesar Rp 1,91 triliun, produk ini mencatatkan imbal hasil (return) 5,62 persen dalam satu tahun terakhir. Produk ini cocok bagi investor yang mencari likuiditas tinggi dan menawarkan tingkat pendapatan yang bersaing seraya tetap mempertahankan nilai modal investasi dan menjaga kestabilan likuiditas.
Terkini, di Kuartal 1 2025, BRI-MI mencatatkan dana kelolaan reksa dana terproteksi sebesar Rp 20,99 triliun. Capaian ini menjadikan BRI-MI sebagai pengelola reksa dana terproteksi terbesar di Indonesia. Dengan pangsa pasar sebesar 17,6 persen, BRI-MI mengungguli pesaing terdekat yang memiliki AUM di kisaran Rp 15 triliun. Prestasi ini diperoleh saat industri reksa dana terproteksi nasional mengalami kenaikan signifikan, dengan total dana kelolaan menyentuh angka Rp 120,20 triliun.
Tina menambahkan bahwa reksa dana terproteksi menjadi salah satu solusi investasi di tengah kondisi pasar yang fluktuatif dengan potensi imbal hasil yang menarik. "Produk ini sangat cocok bagi investor profesional yang ingin berinvestasi dengan lebih tenang dengan melakukan diversifikasi portfolio," jelas Tina.
BRI-MI yang merupakan bagian dari BRI Group telah berpengalaman lebih dari 32 tahun di industri pengelolaan investasi. Tak hanya mengandalkan kinerja produk, BRI-MI juga aktif mendorong edukasi keuangan dan terus memberikan solusi investasi untuk menjangkau investor lebih luas.