Kamis 24 Apr 2025 15:27 WIB

Kredit BCA Tumbuh 12,6 Persen pada Maret 2025, Didorong Momentum Ramadhan

Kredit korporasi BCA tercatat tumbuh 13,9 persen yoy menjadi Rp 443,4 triliun.

Rep: Dian Fath Risalah/ Red: Friska Yolandha
Nasabah beraktivitas di ATM BCA. Momentum Ramadhan dan Idul Fitri tahun ini berdampak positif bagi penyaluran kredit BCA hingga Maret 2025.
Foto: Republika/Tahta Aidilla
Nasabah beraktivitas di ATM BCA. Momentum Ramadhan dan Idul Fitri tahun ini berdampak positif bagi penyaluran kredit BCA hingga Maret 2025.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Bank Central Asia Tbk (BCA) dan entitas anak mencatatkan total kredit sebesar Rp941 triliun pada Maret 2025, tumbuh 12,6 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu (year on year/yoy). Pertumbuhan ini didorong oleh ekspansi pembiayaan di berbagai sektor, termasuk penyaluran kredit berkelanjutan serta momentum Ramadan dan event BCA Expoversary 2025

 "Momentum Ramadhan dan Idul Fitri tahun ini berdampak positif bagi penyaluran kredit BCA hingga Maret 2025. Pelaksanaan BCA Expoversary 2025 turut menopang pertumbuhan kredit perusahaan. Seiring tingginya antusiasme masyarakat pada BCA Expoversary 2025, kami memperpanjang pelaksanaan event ini hingga 30 April 2025," kata Presiden Direktur BCA, Jahja Setiaatmadja dalam Press Conference Paparan Kinerja Kuartal I 2025 yang digelar daring, Rabu (23/4/2025).

Baca Juga

Kredit korporasi BCA tercatat tumbuh 13,9 persen yoy menjadi Rp 443,4 triliun, sementara kredit komersial naik 9,9 persen menjadi Rp 137,4 triliun. Kredit usaha kecil dan menengah (UKM) juga mencatatkan pertumbuhan 12,9 persen menjadi Rp 124,5 triliun. Kredit konsumer, yang didorong oleh pertumbuhan Kredit Pemilikan Rumah (KPR) dan Kredit Kendaraan Bermotor (KKB), mengalami kenaikan 11,3 persen menjadi Rp 225,7 triliun.

Pembiayaan berkelanjutan BCA pun menunjukkan pertumbuhan signifikan, mencatatkan lonjakan 19 persen secara tahunan, mencapai Rp 235 triliun atau sekitar 25 persen dari total portofolio pembiayaan BCA. "Kami berkomitmen mendukung perekonomian nasional dengan mendorong penyaluran kredit ke berbagai sektor dan segmen secara pruden. Kami optimistis menatap pertumbuhan bisnis ke depannya, di tengah dinamika dan tantangan pasar," kata Jahja.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement