REPUBLIKA.CO.ID, BEIJING -- China dan Indonesia akan menggelar "China-Indonesia Joint Foreign and Defense Ministerial Dialogue". Saat ini agenda tersebut tengah dipersiapkan.
"Di bawah arahan pribadi kedua pemimpin, China dan Indonesia telah menyiapkan serta memulai mekanisme China-Indonesia Joint Foreign and Defense Ministerial Dialogue. Ini adalah mekanisme dialog menteri luar negeri dan pertahanan pertama yang dibentuk China, yang menunjukkan pentingnya strategis dan kerja sama tingkat tinggi China-Indonesia," ungkap Juru Bicara Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) China, Lin Jian, Jumat (18/4/2025) lalu, dikutip laman resmi Kemenlu China.
Lin mengatakan, dalam format dialog 2+2 tersebut, Menteri Luar Negeri (Menlu) China Wang Yi dan Menteri Pertahanan (Menhan) China Dong Jun akan berdiskusi serta bertukar pandangan dengan Menlu RI Sugiono dan Menhan RI Sjafrie Sjamsoeddin.
Menurut Lin, dalam pertemuan empat menteri dari dua negara tersebut, topik pembahasan akan mencakup sejumlah hal. Tak hanya terbatas pada hubungan dan kerja sama bilateral di bidang politik, keamanan, serta pertahanan. Tapi juga isu regional dan internasional.
"China siap bekerja sama dengan Indonesia untuk mengikuti arahan strategis kedua presiden, memanfaatkan sepenuhnya mekanisme dialog ini sebagai platform penting, dan mengangkat persahabatan, rasa saling percaya, serta koordinasi strategis kita ke tingkat yang lebih tinggi," kata Lin Jian.
Dia mengungkapkan, tahun ini menandai peringatan 75 tahun hubungan diplomatik China-Indonesia. Lin menekankan, selama ini Indonesia telah menjadi tetangga dan mitra yang baik. Menurut Lin, ide tentang penyelenggaraan China-Indonesia Joint Foreign and Defense Ministerial Dialogue juga berasal dari pemimpin kedua negara.
"Tahun lalu, Presiden Xi Jinping dan Presiden Prabowo Subianto bertemu dua kali dan sepakat untuk mengadakan pertemuan tingkat menteri pertama China-Indonesia Joint Foreign and Defense Ministerial Dialogue sedini mungkin," ucap Lin.