Kamis 17 Apr 2025 18:40 WIB

Indonesia dan AS Lakukan Negosiasi Tarif, IHSG Ditutup Menguat

IHSG ditutup menguat 38,22 poin atau 0,60 persen ke posisi 6.438,27.

Karyawan mengamati layar eletronik pergerakan perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Rabu (19/3/2024).
Foto: Republika/Prayogi
Karyawan mengamati layar eletronik pergerakan perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Rabu (19/3/2024).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis (17/4/2025) sore ditutup menguat di tengah pelaku pasar sedang bersikap wait and see terhadap proses negosiasi antara Indonesia dan Amerika Serikat (AS) terkait tarif resiprokal. IHSG ditutup menguat 38,22 poin atau 0,60 persen ke posisi 6.438,27. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 naik 5,44 poin atau 0,76 persen ke posisi 722,69.

"IHSG bergerak sideways dalam perdagangan Kamis, yang mengindikasikan sikap wait and see pelaku pasar menjelang libur panjang akhir pekan. Pasar mengantisipasi hasil atau perkembangan proses negosiasi antara Indonesia dengan AS," ujar Senior Equity Research Analyst Phintraco Sekuritas Valdy Kurniawan di Jakarta, Kamis (17/4/2025).

Baca Juga

Terkait kebijakan tarif, Valdy menyebut pelaku pasar mengkhawatirkan perubahan kebijakan tarif atau kebijakan baru terkait tarif selama libur panjang pada akhir pekan ini.

Pasalnya, China justru menerapkan sejumlah kebijakan nontarif yang membatasi perdagangan dengan AS, yang dikhawatirkan berpotensi memicu gangguan produksi domestik, kenaikan angka pengangguran, serta lonjakan inflasi di AS.

Di sisi lain, Ketua The Fed Jerome Powell menyatakan kekhawatirannya terhadap outlook inflasi yang mempersempit ruang gerak The Fed.

Dibuka menguat, IHSG betah di teritori positif hingga penutupan sesi pertama perdagangan saham. Pada sesi kedua, IHSG masih betah di zona hijau hingga penutupan perdagangan saham.

Berdasarkan Indeks Sektoral IDX-IC, delapan sektor meningkat dimana sektor infrastruktur paling tinggi yaitu 2,43 persen, diikuti sektor barang baku dan sektor properti naik masing-masing 2,41 persen dan 1,23 persen.

Sedangkan, tiga sektor terkoreksi, yang mana sektor industri paling dalam yaitu minus 0,69 persen, diikuti sektor barang konsumen primer dan sektor barang konsumen non primer yang masing-masing minus 0,27 persen dan minus 0,69 persen.

Adapun saham-saham yang mengalami penguatan terbesar yaitu CENT, NASI, FMII, BNBA, dan SOHO. Sedangkan saham-saham yang mengalami pelemahan harga terbesar yakni LION, DOSS, BOAT, BEER, MEJA.

Frekuensi perdagangan saham tercatat sebanyak 1.151.570 kali transaksi dengan jumlah saham yang diperdagangkan sebanyak 15,84 miliar lembar saham senilai Rp9,76 triliun. Sebanyak 324 saham naik, 267 saham menurun, dan 214 tidak bergerak nilainya.

Bursa saham regional Asia sore ini antara lain indeks Nikkei menguat 457,20 poin atau 1,35 persen ke 34.377,60, indeks Shanghai menguat 4,34 poin atau 0,13 persen ke 3.280,34, indeks Kuala Lumpur naik menguat 6,35 poin atau 0,43 persen ke 1.483,27, dan indeks Strait Times menguat 57,88 poin atau 1,58 persen ke 3.720,33.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement