REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Fakultas Ekonomi dan Manajemen (FEM) IPB University menandatangani perjanjian kerja sama (PKS) dengan PT Sinarmas Sekuritas sebagai bagian dari upaya memperkuat literasi dan pemahaman mahasiswa terhadap dunia pasar modal. Penandatanganan ini menandai komitmen kedua belah pihak untuk mendorong pendidikan praktis di bidang keuangan, khususnya capital market atau pasar modal.
Dekan FEM IPB University Irfan Syauqi Beik menyambut baik kerja sama strategis tersebut. Irfan menegaskan pentingnya membekali mahasiswa dengan pemahaman yang kuat terkait pasar modal sebagai bagian dari kompetensi mereka di era ekonomi digital.
“Kolaborasi kita dengan Sinarmas Sekuritas dalam rangka meningkatkan pemahaman mahasiswa terkait capital market. FEM IPB University punya galeri investasi dan kami kerja samakan dengan perusahaan sekuritas," ujar Irfan usai penandatanganan PKS di acara halal bihalal dan Dies Natalis ke-24 Fakultas Ekonomi dan Manajemen (FEM), Institut Pertanian Bogor (IPB) bertajuk "Strategi Hilirisasi, Penguatan Ketahanan Pangan dan SDM untuk Reindustrialisasi Perekonomiarn Indonesia" di IPB, Bogor, Jawa Barat, Rabu (16/4/2025).
Irfan mengatakan kerja sama ini tidak hanya sekadar formalitas, melainkan diarahkan untuk menciptakan aktivitas-aktivitas yang terprogram dan terarah. Irfan berharap adanya aktivitas yang terstruktur dan terarah bagi mahasiswa mendapatkan pemahaman tentang pasar modal.
"Perusahaan juga perlu kampus sebagai bagian dari Corporate Social Responsibility (CSR) yang memiliki knowledge impact untuk melatih mahasiswa agar paham tentang apa itu capital market, saham, obligasi, sukuk, dan sebagainya," sambung Irfan.
Irfan menekankan pentingnya mendorong kesadaran dan keterlibatan aktif mahasiswa dalam memahami pasar modal. Irfan menyebut pemahaman tentang pasar modal tidak hanya sebagai materi akademik, tapi juga sebagai ruang inovasi.
"Harapannya mahasiswa bukan sekadar paham tentang capital market, tetapi juga bisa melakukan inovasi," ucap Irfan.
Irfan mencontohkan, salah satu area inovasi yang tengah berkembang adalah integrasi antara pasar modal dengan konsep wakaf. Selain itu, Irfan juga menyoroti berkembangnya produk-produk baru di industri keuangan seperti sekuritas crowdfunding, baik yang bersifat syariah maupun konvensional.
"Kita tidak akan mengerti sekuritas crowdfunding apabila tidak memahami capital market dan bisnis. Harapannya dengan galeri investasi, mahasiswa punya knowledge itu sehingga mereka bisa memikirkan inovasi yang paling tepat," kata Irfan.
-
BPS Ungkap Pasar Potensial Ekspor Tektil Selain AS
-
-
Senin , 21 Apr 2025, 14:31 WIB
Pemegang Saham Pelita Air Kukuhkan Kembali Dendy Kurniawan Sebagai Direktur Utama
-
Senin , 21 Apr 2025, 13:44 WIB
BI Tegaskan QRIS dan GPN Bersifat Terbuka, AS Bisa Bergabung Jika Siap
-
Senin , 21 Apr 2025, 13:18 WIB
BPS: Ekspor dan Impor Indonesia Naik selama Maret 2025
-
Senin , 21 Apr 2025, 12:26 WIB
BPS: AS Tetap Jadi Tujuan Utama Ekspor RI pada Maret 2025
-