REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyatakan Indonesia masih tangguh menghadapi tekanan ekonomi global. Ia menyebut, saat ini pasar keuangan dunia sedang dilanda gejolak akibat triple shocks yang dipicu kebijakan tarif baru dari Presiden Amerika Serikat.
“Triple shocks terjadi dan menyebabkan gejolak di pasar keuangan dunia, termasuk pelemahan mata uang negara emerging markets. Banyak korporasi global menahan ekspansi dan investasi, konsumsi ikut menurun,” kata Airlangga dalam Sarasehan Ekonomi Bersama Presiden RI di Menara Mandiri Jakarta, Selasa (8/4/2025).
Ia menjelaskan, lonjakan ketidakpastian ekonomi global bermula dari pengumuman tarif baru oleh Presiden AS. Kebijakan itu juga meningkatkan persepsi risiko global, meskipun Indonesia dinilai masih lebih stabil dibanding negara lain.
“Indikator pasar keuangan memang masih fluktuatif. IHSG masih negatif, namun sudah dalam tren positif,” ujarnya.
Airlangga menambahkan, nilai tukar rupiah juga tetap stabil meski ada tekanan. “Nilai tukar rupiah relatif stabil meski ada pelemahan, tetapi dibandingkan negara lain seperti Jepang, kita masih lebih baik,” jelasnya.
Di tengah konflik dagang AS-Kanada, Indonesia disebut punya peluang menembus pasar ekspor Amerika untuk sejumlah komoditas unggulan. “Beberapa produk Indonesia seperti emas, tembaga, dan furnitur tidak dikenakan tarif tinggi karena AS sedang berselisih dagang dengan Kanada dan butuh sumber alternatif,” ujarnya.
Ia menekankan pentingnya menjaga daya beli masyarakat dengan berbagai program pemerintah. “Dalam jangka pendek, daya beli masyarakat terus dijaga melalui berbagai program seperti bansos, THR, serta stabilisasi harga pangan,” tuturnya.
Airlangga memastikan ketahanan ekonomi nasional masih terjaga. “Terakhir, meskipun ketidakpastian global semakin tinggi, fundamental ekonomi Indonesia tetap kuat. Daya saing meningkat, peringkat kredit stabil, dan sektor keuangan terjaga. APBN difungsikan sebagai peredam (shock absorber), dengan pasar domestik sebagai penopang utama,” tegasnya.
Ikuti Whatsapp Channel Republika