REPUBLIKA.CO.ID, HOLLYWOOD -- Acara Walk of Fame artis asal Israel Gal Gadot di Hollywood, Selasa (18/3/2025) waktu setempat dipenuhi pengunjuk rasa pro Palestina yang membuat pemerintah setempat mengerahkan aparat kepolisian dalam jumlah besar. Demonstrasi tersebut menunjukkan kemarahan global yang meningkat akibat genosida Israel di Gaza dan suara-suara kritis kepada Gal Gadot.

Demonstran pro-Palestina mengganggu acara Walk of Fame Hollywood untuk aktris Israel Gal Gadot, mantan tentara IDF dan pendukung loyal Israel di tengah meningkatnya serangan udara Israel di Gaza. Serangan tersebut telah menewaskan lebih dari 426 warga Palestina, kebanyakan wanita dan anak-anak, dan melukai 600 orang dalam waktu kurang dari 48 jam.

Demonstrasi tersebut pun harus menghadapi pengerahan polisi dalam jumlah besar. Menurut Variety, demonstran pro-Palestina membawa spanduk bertuliskan Heroes Fight Like Palestinians, Viva Viva Palestina dan No Other Land Won Oscar, merujuk pada film dokumenter tentang serangan Israel di Tepi Barat yang memenangkan film dokumenter terbaik bulan ini.

Rekaman yang dibagikan di X oleh reporter Variety Katcy Stephan menunjukkan para pengunjuk rasa meneriakkan "Shame on Gal Gadot." Klip lain menggambarkan beberapa orang diborgol oleh polisi. Massa juga berteriak, "Bangkit, bangkit, bebaskan, tumbang, pendudukan" dan "Jangan bayar lima sen lagi, jangan bayar sepuluh sen lagi, jangan bayar uang lagi untuk kejahatan Israel."

Sementara itu, banyak aktivis menyuarakan kemarahan mereka. Beberapa menyatakan dukungan untuk Palestina dan mengutuk sikap Gadot yang pro-Israel.  Sementara itu, pengunjuk rasa lainnya berpendapat bahwa dia tidak pantas mendapatkan kehormatan itu karena kemampuan aktingnya.

Dari ratusan aplikasi, bintang-bintang di Walk of Fame diberikan setiap tahun oleh Kamar Dagang Hollywood. Total biaya sebesar 50.000 dolar AS dibayarkan oleh penerima untuk pembuatan dan pemasangan bintang dengan nama mereka.

Ikuti Whatsapp Channel Republika