REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT PLN (Persero) memprediksi terjadi peningkatan penggunaan Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) sebanyak lima kali lipat pada periode lebaran 2025 dibandingkan tahun sebelumnya. Hal ini disampaikan oleh Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo di Jakarta, Senin (17/3/2025).
Darmawan menerangkan, perhitungan tersebut berdasarkan situasi pada periode Natal 2024-Tahun Baru 2025 (Nataru). Saat itu, terjadi peningkataan transaksi pengisian di SPKLU sebanyak empat kali lipat dibandingkan Nataru tahun sebelumnya.
"Jadi untuk Ramadhan dan Lebaran ini, kita perkirakan (meningkat) lima kali lipat," kata Dirut PLN dalam konferensi pers pembukaan posko nasional sektor ESDM periode Ramadan dan Hari Raya Idul Fitri 2025, di Kantor BPH Migas, Jakarta, Senin (17/3/2025).
Berdasarkan data PLN.co.id, realisasi transaksi SPKLU pada lebaran 2024, sebanyak 14.002. Dari angka tersebut diprediksi akan ada 70 ribu aktivitas charging di SPKLU, pada periode mudik 2025.
PLN, kata Darmawan, mendapat arahan dari Kementerian ESDM agar menyiapkan fasilitas SPKLU sebaik mungkin, demi memenuhi kebutuhan pemudik. PLN menyiapkan SPKLU di seluruh ruas jalur mudik Trans Jawa dan Sumatera, baik jalan tol maupun jalan non-tol untuk melayani pemudik yang menggunakan kendaraan listrik dengan rata-rata jarak antar SPKLU sekitar 23 km.
PLN bersama mitra menyediakan SPKLU sebanyak 3.558 unit di 2.412 lokasi. Sekitar 1.000 unit SPKLU di antaranya, tersedia di 615 lokasi di ruas jalan mudik Sumatera-Jawa.
"Nah, kemudian khusus untuk SPKLU dengan okupansi tinggi, itu kami tingkatkan antara 7,5 hingga delapan kali lipat," ujar Darmawan.
Pada lebaran 2024, terdapat 108 unit SPKLU di daerah okupansi tinggi. Pada periode mudik 2025, disiapkan 800 unit. Ia memastikan lebih dari 6000 petugas standby di SPKLU selama 24 jam, pada periode mudik tahun ini.
Lalu di daerah dengan okupansi rendah pun ada penambahan. Dari 140 unit SPKLU pada 2024, menjadi 200 unit SPKLU di periode lebaran 2025 ini. Populasi EV roda empat di tahun 2025 diproyeksikan meningkat lima kali lipat dibandingkan tahun sebelumnya. Dari 4.314 kendaraan, menjadi 21.570 kendaraan.
Ikuti Whatsapp Channel Republika