Rabu 05 Mar 2025 13:07 WIB

Ruas Tol Trans Sumatra akan Tersambung Sampai Medan pada 2031

Ruas backbone dari Lampung ke Medan dapat meningkatkan konektivitas antarwilayah.

Pekerja dibantu alat berat menyelesaikan pengaspalan  Jalan Tol Trans Sumatera ruas Kayu Agung-Palembang (Kapal) di Jejawi, Ogan Komering Ilir (OKI), Sumatera Selatan, Senin (27/3/2023). Untuk memperlancar arus mudik 2024 serta meningkatkan kenyamanan pemudik, PT Waskita Sriwijaya Tol melakukan perbaikan di Jalan Tol Trans Sumatera ruas Kayu Agung-Palembang (Kapal) dengan metode Scrapping Filling Overlay, Leveling, Patching dan ditargerkan selesai pada H-7 Idul Fitri 1445 H.
Foto: ANTARA FOTO/Nova Wahyudi
Pekerja dibantu alat berat menyelesaikan pengaspalan Jalan Tol Trans Sumatera ruas Kayu Agung-Palembang (Kapal) di Jejawi, Ogan Komering Ilir (OKI), Sumatera Selatan, Senin (27/3/2023). Untuk memperlancar arus mudik 2024 serta meningkatkan kenyamanan pemudik, PT Waskita Sriwijaya Tol melakukan perbaikan di Jalan Tol Trans Sumatera ruas Kayu Agung-Palembang (Kapal) dengan metode Scrapping Filling Overlay, Leveling, Patching dan ditargerkan selesai pada H-7 Idul Fitri 1445 H.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Hutama Karya (Persero) mengungkapkan ruas backbone Jalan Tol Trans Sumatra atau JTTS direncanakan akan tersambung hingga Medan, Sumatera Utara pada 2031. Sebagai perusahaan yang diberikan mandat pemerintah, Hutama Karya terus berkomitmen untuk menyelesaikan pembangunan jalan Tol Trans Sumatra yang memiliki peran penting dalam meningkatkan konektivitas antar wilayah di Pulau Sumatra.

"Rencana pengerjaan ruas backbone Tol Trans Sumatra tersambung hingga Pekanbaru direncanakan selesai pada 2029, dan tersambung hingga Medan pada tahun 2031," ujar Direktur Utama Hutama Karya Budi Harto dalam Rapat Dengar Pendapat bersama Komisi VI DPR RI di Jakarta, Rabu (5/3/2025). 

Baca Juga

Dari total panjang penugasan JTTS sepanjang 2.854 km, hingga saat ini sepanjang 1.236 km telah terpenuhi pendanaannya dengan tujuan untuk menghubungkan ruas backbone dari Lampung hingga Medan diperlukan pembangunan ruas jalan tol Jambi-Rengat, ruas tol Rengat-Pekanbaru, ruas tol Dumai-Rantauprapat, dan ruas tol Rantauprapat-Kisaran.

"Adapun total investasi diperkirakan sebesar Rp 161 triliun," kata Budi Harto.

Hingga saat ini skema pengusahaan ruas-ruas tersebut belum ditentukan apakah akan menggunakan skema tarif, skema Pembayaran Berkala Berbasis Layanan (PBBL), skema dukungan konstruksi atau skema alternatif lainnya.

Pembangunan ruas backbone dari Lampung hingga Medan tersebut dapat meningkatkan konektivitas antar wilayah, sehingga memberikan dampak nyata bagi pertumbuhan ekonomi dan dampak sosial, khususnya nilai tambah untuk masyarakat.

Terkait program kerja tahun 2025, secara garis besar tahun ini Hutama Karya akan terus berkomitmen dalam mengakselerasi pembangunan infrastruktur nasional. adapun beberapa program utama di antaranya yaitu pertama, penyelesaian Jalan Tol Trans Sumatra tahap I dan sebagian Jalan Tol Trans Sumatra tahap II.

Kemudian konsistensi efisiensi biaya secara menyeluruh mencakup biaya pokok pendapatan, biaya usaha, dan biaya keuangan.

Ketiga, mengoptimalkan skema proyek KPBU dengan tetap menjaga kesinambungan bisnis dan tata kelola (governance) perusahaan.

Konstruksi Tol Trans Sumatra hingga 2024 mencapai 1.014,5 km dengan total pengoperasian sepanjang 879,2 km. Dalam rangka mencapai percepatan pembangunan Tol Trans Sumatra, Hutama Karya telah menerima PMN kumulatif sampai dengan 2024 sebesar Rp 131,1 triliun.

Untuk meningkatkan keberlangsungan perusahaan, pada tahun 2023 Hutama Karya melakukan asset recycling terhadap dua ruas Jalan Tol Trans Sumatra yakni Ruas Tol Bakauheni - Terbanggi Besar dan Ruas Tol Medan - Binjai.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement