REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Krakatau Steel (Persero) Tbk berkomitmen mengimplementasikan Asta Cita Presiden Prabowo Subianto nomor empat yakni memperkuat pembangunan sumber daya manusia (SDM). Direktur Utama Krakatau Steel Muhamad Akbar Djohan menyampaikan, komitmen tersebut ditunjukkan Krakatau Steel Group melalui pelatihan kepemimpinan Short Course on Strategic Management & Leadership Krakatau Steel Group untuk Top Management.
"Pada kesempatan ini, direksi Krakatau Steel bersama total 100 peserta Top Management Krakatau Steel Group berpartisipasi dan ditempa dalam pelatihan," ujar Akbar dalam keterangan tertulis di Jakarta, Jumat (21/2/2025).
Akbar menyampaikan, kegiatan ini bekerja sama dengan Universitas Pertahanan Republik Indonesia dan Group I Kopassus. Akbar mengatakan kegiatan ini merupakan tindak lanjut dewan direksi yang telah mengikuti Executive Course on Strategic Management and Leadership Cohort-5.
"Kami ingin wawasan mengenai kepemimpinan tidak berhenti di peserta kegiatan sebelumnya, tapi juga seluruh jajaran manajemen di Krakatau Steel Group," lanjut Akbar.
Akbar menyampaikan, Presiden Prabowo telah memberikan retreat kabinetnya di Akmil Magelang. Krakatau Steel sebagai perusahaan milik negara, ucap Akbar, juga tidak ingin ketinggalan untuk memberikan pembekalan bagi para pemimpinnya sebelum menjalankan tugas negaranya.
"Krakatau Steel sebagai salah satu objek vital nasional, saat ini tidak lagi hanya berfokus pada bisnis baja, melainkan fokus kami adalah bagaimana kami dapat mengembangkan industri hilir kami, antara lain industri pelabuhan, properti, pengembangan kawasan, pengolahan air industri hingga jasa teknologi informasi," ucap Akbar.
Akbar menyampaikan, transformasi ini merupakan upaya peningkatan kinerja sehingga Krakatau Steel sebagai industri strategis dapat terus tumbuh mendukung pembangunan nasional. Akbar menyatakan Krakatau Steel memulai dengan semangat Revolutionary Movements Committed To Transform, yaitu menumbuhkan kepercayaan dan transparansi dengan pemangku kepentingan.
"Hal tersebut dapat menghasilkan kepercayaan dan antusiasme investor, mempertahankan brand equity sebagai pemimpin industri strategis nasional serta membangun inisiatif gerakan sosial untuk menyoroti dampak positif Krakatau Steel," kata Akbar.
Dekan Fakultas Manajemen Pertahanan Unhan Laksda TNI Sri Yanto menyampaikan Unhan menyambut dengan antusiasme tinggi acara ini. Yanto menyebut Krakatau Steel sebagai industri strategis nasional memerlukan SDM yang mampu melakukan inisiasi pertahanan negara.
"Kami bangga dapat menjadi fasilitator penyelenggaraan kegiatan. Ini sinergi dan kolaborasi yang baik untuk mengembangkan kemampuan dalam pertahanan negara. Karena dengan industri strategis yang kuat, kita akan memiliki pertahanan negara yang hebat," kata Yanto.