Jumat 05 Dec 2025 06:18 WIB

Pemerintah Targetkan Transaksi Harbolnas 2025 Rp 35 Triliun

Harbolnas kembali akan digelar selama tujuh hari pada 10-16 Desember 2025.

Menko Perekonomian Airlangga Hartarto memimpin peluncuran program Harbolnas 2025.
Foto: Republika.co.id
Menko Perekonomian Airlangga Hartarto memimpin peluncuran program Harbolnas 2025.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Hari Belanja Online Nasional (Harbolnas) 2025 kembali akan digelar selama tujuh hari pada 10-16 Desember. Kondisi ekonomi nasional yang tumbuh sebesar 5,04 persen secara tahunan (yoy) pada triwulan III 2025 diyakini mampu mendorong kenaikan transaksi pada gelaran belanja tahunan tersebut.

Asosiasi E-Commerce Indonesia (idEA) dan pemerintah pun mempersembahkan periode diskon untuk produk lokal di sepanjang Harbolnas 2025. Kementerian Koordinator Bidang

Baca Juga

Perekonomian bersama Kementerian Perdagangan (Kemendag), mengawal langsung perjalanan Harbolnas 2025.

Menko Perekonomian Airlangga Hartarto menyampaikan, pemerintah berkomitmen dalam mendorong pertumbuhan ekonomi yang ditandai dengan peningkatan kesejahteraan masyarakat. Menurut dia, selama lebih dari satu dekade, Harbolnas telah terbukti efektif dalam mendorong aktivitas belanja digital.

"Pada tahun 2024, program ini mencatat transaksi Rp 31,2 triliun dengan kontribusi produk lokal sebesar Rp 16,1 triliun, atau 51,6 persen. Di tahun 2025 ini, Harbolnas menargetkan peningkatan transaksi setidaknya 10 persen dibanding tahun lalu, yakni Rp 35 triliun serta mendorong partisipasi 1.000 pelaku UMKM," kata Airlangga di Jakarta, Kamis (4/12/2025).

Menurut dia, program itu untuk mendorong pertumbuhan pada Desember 2025. Hal itu diluncurkan bersama dengan program EPIC Sale, BINA Great Sale, dan Belanja di Indonesia Aja. "Nah target spending di bulan Desember Rp 110 triliun. Jadi harapannya ini bisa jadi mengungkit pembelian. Kemudian tentu produk lokal kita harapkan bisa ditingkatkan," ujar Airlangga.

Dia berharap, pelaksanaan Harbolnas bisa meningkatkan mobilitas masyarakat. Dengan begitu, menurut Airlangga, jumlah orang Indonesia yang berkeliling untuk liburan akhir tahun juga bisa meningkat.

"Karena ini diharapkan pertumbuhan di bulan Desember ini atau di kuartal keempat, Indonesia berharap pertumbuhannya range-nya antara 5,4 sampai 5,6 persen. Jadi konsumsi diharapkan menjadi pengungkit," kata Airlangga.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement