Rabu 19 Feb 2025 15:32 WIB

Penjualan Kendaraan Bermotor Melesu, Piutang Industri Multifinance Tumbuh di Bawah 7 Perse

Per Desember 2024, piutang pembiayaan perusahaan tumbuh 6,92 persen.

Rep: Eva Rianti / Red: Gita Amanda
Per Desember 2024, piutang pembiayaan perusahaan tumbuh 6,92 persen (yoy) menjadi sebesar Rp 503,43 triliun. (ilustrasi)
Foto: Antara/Sigid Kurniawan
Per Desember 2024, piutang pembiayaan perusahaan tumbuh 6,92 persen (yoy) menjadi sebesar Rp 503,43 triliun. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatatkan angka pertumbuhan piutang industri pembiayaan atau multifinance mengalami penurunan hingga di bawah 7 persen. Penurunan itu disebut terjadi karena melesunya penjualan kendaraan bermotor. 

“Per Desember 2024, piutang pembiayaan perusahaan tumbuh 6,92 persen (yoy) menjadi sebesar Rp 503,43 triliun. Penyebab pertumbuhan industri pembiayaan tidak mencapai double digit tersebut antara lain dikarenakan menurunnya penjualan kendaraan bermotor,” kata Kepala Eksekutif Pengawas Lembaga Pembiayaan, Perusahaan Modal Ventura, Lembaga Keuangan Mikro, dan Lembaga Jasa Keuangan lainnya (PMVL) OJK Agusman dalam keterangannya, dikutip Rabu (19/2/2025). 

Baca Juga

Diketahui, angka pertumbuhan piutang industri pembiayaan pada Desember 2024 melambat dibandingkan dengan angka pada November 2024. Pada November 2024, tercatat piutang industri pembiayaan tumbuh 7,27 persen (yoy) sebesar Rp 501,37 triliun. 

Adapun angka Non Performing Financing (NPF) net pada Desember 2024 tercatat sebesar 0,75 persen, lebih rendah dibandingkan bulan sebelumnya di angka 0,81 persen. Sedangkan NPF gross perusahaan multifinance tercatat 2,7 persen, lebih rendah dibandingkan bulan sebelumnya sebesar 2,71 persen.

Adapun, berdasarkan data penjualan Gabungan Industri Kendaraan Bermotor (GAIKINDO), selama periode Januari-Desember 2024 penjualan kendaraan bermotor menurun sebesar 13,93 persen (yoy) menjadi 865.723 unit dari penjualan tahun sebelumnya sebesar 1.005.802 unit. 

Kendati pertumbuhan piutang perusahaan pembiayaan mengalami perlambatan pada pengujung 2024, Agusman mengatakan pihaknya optimistis perusahaan pembiayaan akan terus tumbuh hingga mendekati double digit. 

“Dengan mencermati kondisi penjualan kendaraan bermotor yang menurun, piutang pembiayaan perusahaan pembiayaan diproyeksikan masih tumbuh positif sebesar 8-10 persen (yoy) pada 2025,” ujar Agusman. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement