Selasa 18 Feb 2025 01:32 WIB

Jurus UMKM Naik Kelas Hingga ke Panggung Dunia

UMKM lokal seperti KC Haris Jaya tampil di China-ASEAN Expo dan Festival Tong-Tong

Perajin songket asal Palembang
Foto: Dok Pusri
Perajin songket asal Palembang

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA Rumah Kain merupakan usaha fesyen yang didirikan oleh Ramaini pada 2011 lalu. Ramaini merupakan seorang pengrajin yang jatuh cinta pada keindahan kain tradisional khas Palembang seperti Songket dan Jumputan. Namun pada awal pendirian, Ramaini harus menghadapi sulitnya mendapatkan akses permodalan sehingga proses produksi yang dilakukan masih berasal dari pinjaman rekanan. 

Pada 2013, Rumah Kain akhirnya bergabung dengan program Pendanaan Usaha Mikro dan Kecil (PUMK) dari PT Pupuk Sriwidjaja Palembang, salah satu anak usaha Pupuk Indonesia. Lewat pendampingan itu, Rumah Kain mendapatkan akses yang lebih luas dalam pengembangan bisnisnya. Tak hanya modal, PUMK Pusri menyediakan pendampingan bisnis, pelatihan strategi pemasaran, hingga legalitas usaha sehingga menjadikan Rumah Kain lebih siap menghadapi persaingan. 

Baca Juga

Berkat kegigihan Ramaini dan dukungan dari program permodalan Pusri, Rumah Kain berhasil mengembangkan usahanya secara signifikan. Keberhasilan itu nampak dari omset penjualan yang terus meningkat hingga pada 2024 nilainya menyentuh ratusan juta rupiah. 

Pelatihan strategi pemasaran dan akses terhadap permodalan yang lebih luas juga membuat Rumah Kain mampu meningkatkan kualitas produknya dan memperoleh sertifikasi SNI untuk produk Songket. Puncak dari keberhasilan Rumah Kain terjadi ketika UMKM ini berhasil menjadi pemasok utama dalam ajang fesyen internasional, Jakarta Fashion Week (JFW) 2025 lalu. 

Selain Rumah Kain, UMKM lain di sektor wastra dan fashion juga berkembang pesat berkat dukungan Pupuk Indonesia. Salah satunya Nadina Salim yang berhasil mengadaptasi kain songket Palembang ke dalam desain alas kaki dan fashion modern, dengan sertifikasi SNI dan eksistensi di berbagai pameran internasional seperti Hongkong Fashion in Style 2024 dan Trade Expo 2023. 

KC Haris Jaya, yang bergerak di bidang tenun, kini menjadi pemasok utama bagi Pusri serta tampil di China-ASEAN Expo dan Festival Tong-Tong di Belanda. Tak hanya di industri fesyen, UMKM kuliner binaan Pupuk Indonesia juga menunjukkan pertumbuhan signifikan. Pempek Rizky sukses memperluas pasarnya hingga ke Singapura dengan inovasi kemasan modern serta sertifikasi halal dan SNI.

Jasmine Aren, yang bergerak di produksi gula aren, juga memanfaatkan teknologi digital dan sertifikasi ketat untuk memasok produknya ke supermarket besar serta platform e-commerce. Di sektor kerajinan, Sesera Kumpe Craft mengolah eceng gondok menjadi produk bernilai jual tinggi. Berkat pelatihan dari Pusri, UMKM ini mampu meningkatkan kualitasnya dan tampil dalam pameran di Jepang serta Belanda, memperkuat daya saing produk lokal di pasar internasional.

Direktur Utama Pupuk Indonesia Rahmad Pribadi menuturkan sebagai bagian dari Badan Usaha Milik Negara (BUMN), perusahaan memiliki tanggung jawab sosial untuk ikut ambil bagian dalam mengembangkan sektor UMKM nasional. Dia meyakini pengembangan sektor UMKM pada akhirnya akan berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi secara nasional.

"Pupuk Indonesia percaya bahwa tanggung jawab kami tidak hanya menyuburkan bumi, tetapi juga memupuk jiwa kewirausahaan bangsa. Kami berkomitmen mengoptimalkan peran sebagai BUMN untuk memberdayakan UMKM agar mampu mengembangkan potensi dan menciptakan peluang usaha yang lebih luas. Melalui pendampingan UMKM, kami ingin warisan budaya lokal, seperti songket Palembang, dapat dikenal lebih luas dan memberikan dampak positif bagi ekonomi dan budaya Indonesia," kata Rahmad Pribadi saat mengunjungi kantor Pusri di Palembang pada Rabu (13/2/2025).

Rahmad menambahkan bahwa Rumah Kain adalah satu dari banyak UMKM yang mengikuti program binaan Pupuk Indonesia dan anak perusahaan. Dia berharap ke depannya, semakin banyak UMKM yang mendapatkan manfaat dari program pembinaan yang dilakukan oleh Pupuk Indonesia dan BUMN lainnya.

“Perjalanan Rumah Kain menunjukkan bagaimana sinergi antara UMKM dan perusahaan BUMN mampu mendorong pertumbuhan usaha yang berkelanjutan. Dengan program pendampingan yang terus disempurnakan dan diperluas, kami berharap semakin banyak UMKM yang berkembang dan memberikan manfaat bagi perekonomian lokal,” ujar Rahmad.

Sementara itu, Direktur Utama Pusri Daconi Khotob mengatakan perusahaan akan berupaya membangun ekosistem yang memungkinkan UMKM berkembang dan terus meningkatkan kualitas produksinya. "Sebagai bagian dari Pupuk Indonesia Group, kami terus mendampingi UMKM agar semakin berdaya dan siap menghadapi industri yang lebih luas," ungkap Daconi.

“Keberhasilan Rumah Kain dan UMKM binaan lainnya menjadi bukti bahwa pendampingan yang tepat dapat mendorong daya saing produk lokal hingga ke pasar global. Kami akan terus berkomitmen untuk membangun ekosistem yang mendukung pertumbuhan UMKM, sehingga mereka semakin berdaya dan mampu memberikan dampak positif terhadap perekonomian lokal,”ujar Daconi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement