Rabu 22 Jan 2025 19:37 WIB

Cetak Laba Rp 21,5 Triliun Sepanjang 2024, Bos BNI Sebut Berkat Dorongan Transformasi

Rasio Non-Performing Loan (NPL) BNI turun menjadi 2 persen

Rep: Dian Fath Risalah/ Red: Lida Puspaningtyas
Direktur Keuangan BNI Novita Widya Anggraini, Direktur Utama BNI Royke Tumilaar, Wakil Direktur Utama BNI Putrama Wahju Setyawan dan Direktur Risk Management BNI David Pirzada dalam Paparan Kinerja Keuangan 2024 Bank Negara Indonesia (BNI) di Jakarta, Rabu (22/1/2025).
Foto: Dok BNI
Direktur Keuangan BNI Novita Widya Anggraini, Direktur Utama BNI Royke Tumilaar, Wakil Direktur Utama BNI Putrama Wahju Setyawan dan Direktur Risk Management BNI David Pirzada dalam Paparan Kinerja Keuangan 2024 Bank Negara Indonesia (BNI) di Jakarta, Rabu (22/1/2025).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BNI) mencatatkan pencapaian gemilang dengan meraih laba bersih sebesar Rp 21,5 triliun sepanjang 2024. Angka ini meningkat dibandingkan Rp 20,9 triliun yang diperoleh pada tahun sebelumnya. Pertumbuhan tersebut didorong oleh transformasi digital yang berhasil memperkuat posisi perusahaan di sektor perbankan nasional.

Direktur Utama BNI Royke Tumilaar, menjelaskan, keberhasilan ini mencerminkan daya saing perusahaan yang kuat di tengah tantangan ekonomi global.

Baca Juga

"Pencapaian ini menjadi momentum penting bagi kami untuk menghadapi masa depan. Dengan inovasi dan fokus pada kebutuhan nasabah, kami yakin dapat mencapai pertumbuhan yang berkelanjutan," ujar Royke dalam Paparan Kinerja Keuangan 2024, Rabu (22/1/2025).

Salah satu pendorong utama keberhasilan BNI adalah peluncuran aplikasi digital inovatif, wondr by BNI, untuk segmen ritel, dan BNIdirect untuk segmen bisnis serta korporasi. Kedua platform ini menjadi kunci dalam meningkatkan dana pihak ketiga (DPK) yang mencapai Rp 805,5 triliun pada akhir 2024, tumbuh 11 persen secara tahunan (Year-on-Year/yoy).

Sejak diluncurkan pada Juli 2024, aplikasi wondr by BNI telah diunduh oleh 5,3 juta pengguna. Dalam kurun waktu enam bulan, aplikasi ini mencatatkan total transaksi sebesar Rp 191 triliun dengan 195 juta transaksi. Selain meningkatkan jumlah pengguna, aplikasi ini juga berkontribusi pada kenaikan tabungan hingga Rp 258 triliun, naik dari Rp 232 triliun pada 2023.

Dari segmen korporasi, BNIdirect telah mendukung pertumbuhan transaksi dengan peningkatan nilai hingga 23,3 persen (yoy) menjadi Rp 7.931 triliun. Fitur unggulan seperti single sign-on memberikan kemudahan bagi nasabah bisnis dalam mengakses berbagai layanan keuangan melalui satu platform terintegrasi.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement