Jumat 17 Jan 2025 19:28 WIB

Importir AS Serbu Barang dari China Saat Ancaman Kebijakan Tarif Trump Membayangi

Trump mengancam berlakukan tarif sebesar 10 persen hingga 60 persen produk impor.

Presiden Terpilih Amerika Serikat, Donald Trump. Trump disebut akan langsung menandatangani lebih dari 100 perintah eksekutif Di hari pertamanya kembali bertugas sebagai Presiden AS.
Foto: AP Photo/Evan Vucci
Presiden Terpilih Amerika Serikat, Donald Trump. Trump disebut akan langsung menandatangani lebih dari 100 perintah eksekutif Di hari pertamanya kembali bertugas sebagai Presiden AS.

REPUBLIKA.CO.ID, LOS ANGELES -- Impor Amerika Serikat dari China menguat di akhir tahun, setelah beberapa perusahaan menimbun pengiriman pakaian, mainan, furnitur, dan elektronik. Ini terjadi menjelang rencana Presiden terpilih Donald Trump untuk mengenakan tarif baru yang dapat menghidupkan kembali perang dagang antardua negara adikuasa ekonomi dunia itu.

Trump, yang telah mengancam akan mengenakan tarif sebesar 10 persen hingga 60 persen pada barang-barang dari China, akan mulai menjabat pada 20 Januari. Selama masa jabatan pertamanya, Trump terutama menargetkan suku cadang dan komponen China. Ekonom dan pakar perdagangan memperkirakan gelombang tarif berikutnya dapat berlaku untuk barang jadi.

Baca Juga

"Dengan demikian, terjadi peningkatan ekspor barang jadi dari China ke AS, karena importir bertujuan untuk mengantisipasi kemungkinan tarif pada barang-barang konsumen," kata Frederic Neumann, kepala ekonom Asia di HSBC, di Hong Kong, seperti dilansir dari laman Reuters, Jumat (17/1/2025).

Pejabat perdagangan China pada Senin (14/1/2025), mengatakan ekspor Desember melonjak ke level yang mencatatkan rekor. Kenaikan besar tersebut sebagian merupakan cerminan dari kekhawatiran tentang meningkatnya proteksionisme perdagangan, kata Lv Daliang, juru bicara administrasi bea cukai China, dalam sebuah konferensi pers di Beijing.

Pelabuhan laut AS menangani setara dengan 451 ribu kontainer barang berukuran 40 kaki dari China pada bulan Desember, peningkatan tahun ke tahun sebesar 14,5 persen, menurut pemasok data perdagangan Descartes Systems Group (DSG.TO).

Itu menutup tahun ketika impor AS untuk tempat tidur, mainan plastik, mesin, dan produk lainnya dari China naik 15 persen dari tahun 2023, menurut Descartes.

Helen of Troy Ltd (HELE.O), penjual peralatan dapur OXO, botol air Hydro Flask, dan obat-obatan Vicks, berkontribusi terhadap peningkatan itu. Perusahaan telah membangun inventaris strategis yang bertujuan untuk mengurangi paparan tarif, kata para eksekutif beberapa waktu lalu.

"Pelantikan tinggal menghitung hari. Saya rasa kita akan mendapatkan kejelasan lebih lanjut setelah Presiden terpilih Trump menjabat," kata CEO Helen of Troy Noel Geoffroy tentang kebijakan tarif baru AS.

Distributor peralatan, listrik, dan pipa MSC Industrial Direct (MSM.N), mendatangkan sekitar 10 persen barang-barangnya dari China. Perusahaan ini menimbun produk-produknya yang paling populer yang berisiko terkena kebijakan tarif baru, sambil mengembangkan kampanye promosi untuk barang-barang yang dibuat di Amerika Serikat, kata para eksekutif kepada investor pekan lalu.

Sulit untuk mengungkap dampak sebenarnya dari risiko tarif Trump terhadap keseluruhan keuntungan impor karena perusahaan-perusahaan menjaga ketat data perdagangan.

Beberapa kategori impor AS dari semua sumber geografis membukukan kenaikan yang signifikan selama kuartal keempat, menurut S&P Global Market Intelligence. Tekstil dan pakaian melonjak menjadi 20,7 persen; produk rekreasi, terutama mainan, naik 15,4 persen; perabotan rumah naik 13,4 persen; dan peralatan rumah tangga serta elektronik konsumen membukukan kenaikan masing-masing sebesar 9,6 persen dan 7,9 persen, menurut S&P.

Kategori kebutuhan pokok konsumen seperti perawatan rumah tangga dan pribadi, serta makanan dan minuman, naik 14,2 persen dan 12,5 persen, kata S&P.

Michael O'Shaughnessy, CEO Element Electronics Corp., mengatakan ada lonjakan permintaan barang ke Amerika Serikat pada akhir tahun. Element mengimpor komponen, terutama dari China, untuk pabrik perakitan TV layar datar di Winnsboro, Carolina Selatan, pabrik produksi televisi skala besar terakhir di Amerika.

Namun, O'Shaughnessy mengatakan ada batasan berapa banyak yang ingin atau mampu ia bawa masuk. "Tidak ada tempat untuk menyimpan semuanya," katanya. "Juga, ada kendala modal kerja. Setiap hari barang-barang itu teronggok di sana, Anda akan mengeluarkan uang."

Presiden terpilih AS Donald Trump sebelumnya mempertimbangkan tarif universal antara 10 persen dan 20 persen untuk semua impor, dengan tarif hingga 60 persen untuk barang-barang China. Ia berpendapat tarif ini akan melindungi lapangan kerja Amerika dan mengurangi ketergantungan negara pada impor asing.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement