Kamis 16 Jan 2025 16:54 WIB

Trump Bakal Dilantik Pekan Depan, Rupiah Melemah Lagi

Rupiah melemah 50 poin atau 0,31 persen menjadi Rp 16.376 per dolar AS.

Petugas melayani penukaran uang dolar AS di gerai penukaran mata uang asing.
Foto: Republika/Prayogi
Petugas melayani penukaran uang dolar AS di gerai penukaran mata uang asing.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direktur Laba Forexindo Berjangka Ibrahim Assuabi menyatakan pelemahan nilai tukar (kurs) rupiah dipengaruhi potensi berbagai kebijakan Presiden Amerika Serikat (AS) terpilih Donald Trump yang akan menguatkan dolar AS. 

“Dengan kembalinya Presiden terpilih Donald Trump ke Gedung Putih minggu depan, para analis memperkirakan beberapa kebijakannya akan mendorong pertumbuhan serta meningkatkan tekanan harga. Fed (Federal Reserve) akan sangat berhati-hati untuk melanjutkan pemotongan suku bunga hingga ada kepastian mutlak bahwa inflasi di AS akan kembali turun,” ungkapnya dalam keterangan tertulis di Jakarta, Kamis (16/1/2025).

Baca Juga

Di sisi lain, data Consumer Price Index (CPI) bulan Desember 2024 terkait inflasi umum naik ke 2,9 persen year on year (yoy) sesuai dengan perkiraan. Namun, inflasi inti turun dari 3,3 persen menjadi 3,2 persen.

Rilis data ini terbaca sedikit lebih rendah dari yang diharapkan. CPI utama sesuai dengan estimasi, sementara CPI inti meleset dari harapan.

“Dengan rendahnya data CPI, memicu peningkatan bahwa potensi Fed lebih banyak keyakinan untuk memangkas suku bunga tahun ini. Bank sentral diproyeksikan akan memangkas suku bunga dua kali pada tahun 2025, setengah dari total penurunannya pada tahun 2024,” kata Ibrahim.

Nilai tukar (kurs) rupiah terhadap dolar AS yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada penutupan perdagangan hari ini melemah 50 poin atau 0,31 persen menjadi Rp 16.376 per dolar AS dari sebelumnya sebesar Rp 16.326 per dolar AS.

Kurs Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) Bank Indonesia pada Kamis turut melemah ke level Rp 16.378 per dolar AS dari sebelumnya sebesar Rp 16.311 per dolar AS.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement