REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Menteri Dalam Negeri (Wamendagri) Bima Arya Sugiarto menekankan pentingnya perbaikan irigasi untuk meningkatkan hasil panen di daerah tersebut.
Hal itu disampaikan Bima saat meninjau irigasi di Desa Purwosari, Kecamatan Tanjung Lago, Kabupaten Banyuasin, Sumatera Selatan, Ahad (12/1).
"Jadi kalau kondisinya seperti ini bisa disentuh lagi dengan perbaikan-perbaikan irigasi, maka akan lebih meningkat lagi (panennya)," kata Bima dalam keterangannya di Jakarta, Senin.
Dia juga menyoroti masalah sedimentasi yang sudah berlangsung lama. Menurutnya, kondisi tersebut harus segera diperbaiki, baik melalui pemeliharaan rutin maupun dengan berkoordinasi bersama lembaga terkait untuk mencari solusi konkret.
Selain itu, Bima juga menyinggung kebijakan Presiden Prabowo Subianto yang menetapkan harga gabah Rp6.500 per kilogram yang akan dibeli langsung oleh Bulog.
Oleh karena itu, menurutnya, Bulog perlu diperkuat, terutama dalam hal jaringan di lapangan, agar dapat langsung menjangkau dan mengambil hasil panen dari petani.
"Tentunya kita cek kondisi ke lapangan dan kami melihat memang karena praktik di lapangan ini masih teman-teman petani ini langsung begitu ya, dengan pembeli (atau) PT," jelasnya.
Dalam kunjungannya, Bima memberikan apresiasi kepada Pj. Gubernur Sumsel Elen Setiadi, Pj. Bupati Banyuasin Muhammad Farid, dan seluruh pihak terkait atas upaya mereka dalam mendukung swasembada pangan.
"Dan saya melihat di sini Pak Pj. Gubernur, Pak Pj. Bupati juga sangat menguasai persoalan teknis, karena swasembada pangan ini kuncinya betul-betul di tangan para kepala daerah," ungkap Bima.
Melalui kunjungan ini, ia berharap perbaikan irigasi dapat segera dilakukan secara konkret untuk meningkatkan produktivitas pertanian sekaligus mendukung terwujudnya swasembada pangan yang menjadi target pemerintah.