Kamis 02 Jan 2025 16:56 WIB

Erick Minta Garuda hingga Angkasa Pura Antisipasi Lonjakan Penumpang Saat Lebaran

Jumlah penumpang saat periode lebaran lima kali lebih banyak dibandingkan Nataru.

Rep: Muhammad Nursyamsi/ Red: Gita Amanda
Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir memberikan keterangan pers usai mengadakan rapat bersama Direktur Utama Garuda Indonesia, Citilink, Pelita Air, dan Angkasa Pura Indonesia guna membahas persiapan menghadapi masa angkutan udara pada periode Lebaran.
Foto: Istimewa
Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir memberikan keterangan pers usai mengadakan rapat bersama Direktur Utama Garuda Indonesia, Citilink, Pelita Air, dan Angkasa Pura Indonesia guna membahas persiapan menghadapi masa angkutan udara pada periode Lebaran.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengadakan rapat bersama Direktur Utama Garuda Indonesia, Citilink, Pelita Air, dan Angkasa Pura Indonesia guna membahas persiapan menghadapi masa angkutan udara pada periode Lebaran. Dalam rapat tersebut, Erick memberikan sejumlah arahan penting untuk memastikan pelayanan prima bagi masyarakat.  

"Salah satu pembahasan dalam rapat tersebut ialah persiapan untuk lebaran. Alhamdulillah kita sudah luar biasa dan sukses dalam melayani masyarakat saat Nataru. Tadi ada pernyataan dari Bapak Menko Bidang Perekonomian dan Mendagri bahwa inflasi terjaga dengan baik selama Nataru," ujar Erick saat konferensi pers terkait keselamatan penerbangan dan persiapan lebaran di lobi utara kantor Kementerian BUMN, Jakarta, Kamis (2/1/2024).

 

Erick menyampaikan keberhasilan pemerintah dalam menjaga tingkat inflasi saat Nataru ditopang oleh berbagai faktor, antara lain menekan harga tiket pesawat dan peran BUMN pangan seperti Bulog dan ID Food dalam menjaga logistik pangan.  

 

"Jadi ada apresiasi dari Pak Menko dan Pak Mendagri kepada BUMN, kami mengucapkan terima kasih," ucap Erick. 

 

Erick mengingatkan seluruh pihak terkait untuk mempersiapkan diri menghadapi lonjakan penumpang saat periode lebaran. Erick meproyeksikan jumlah penumpang saat periode lebaran lima kali lebih banyak dibandingkan saat Nataru. 

 

"Saya minta dari bandara hingga maskapai mulai memetakan jumlah pesawat yang dimiliki supaya bisa mengantisipasi lebih baik lagi," sambung Erick. 

 

Meski demikian, Erick menyebut bahwa upaya ini menghadapi tantangan besar karena ketersediaan armada yang masih terbatas. Erick menyampaikan sektor penerbangan Indonesia saat ini hanya memiliki total 400 armada pesawat dari angka ideal sekitar 750 armada. 

 

"Karena itu, Dirut Garuda, Dirut Pelita Air, dan Dirut Citilink telah berusaha menambah armada pesawat untuk memenuhi kebutuhan," ucap Erick. 

 

Erick menyampaikan sejumlah upaya ini bentuk komitmen Kementerian BUMN dalam menjaga kelancaran transportasi udara dan mendukung pemerintah dalam memastikan kenyamanan masyarakat selama momen Lebaran. Terkait kemungkinan pemberian diskon tarif pesawat sebesar 10 persen selama lebaran, Erick menyebut hal ini masih memerlukan kajian lebih lanjut. 

 

"Kami belum bisa memastikan terkait diskon tarif ini, karena tentu perlu kajian mendalam," kata Erick.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement