Selasa 24 Dec 2024 17:52 WIB

Resmi Melantai, MR DIY Himpun Rp 4,15 Triliun dari IPO 

MR DIY menetapkan harga Rp 1.650 per lembar saham.

Rep: Dian Fath Risalah/ Red: Friska Yolandha
PT Daya Intiguna Yasa Tbk (MR DIY), resmi mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia (BEI) dengan kode emiten MDIY.
Foto: Dok Republika
PT Daya Intiguna Yasa Tbk (MR DIY), resmi mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia (BEI) dengan kode emiten MDIY.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Perusahaan ritel peralatan rumah tangga terbesar di Indonesia, PT Daya Intiguna Yasa Tbk (MR DIY), resmi mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia (BEI) dengan kode emiten MDIY. Dalam Penawaran Umum Perdana Saham (IPO), MR DIY menetapkan harga Rp 1.650 per lembar saham dan berhasil menghimpun dana sebesar Rp 4,15 triliun.  

Perseroan menerbitkan 2,52 miliar saham, yang mewakili 10 persen dari total modal ditempatkan dan disetor penuh setelah IPO. Saham tersebut terdiri dari 1 persen saham baru yang diterbitkan oleh MR DIY dan 9 persen saham milik Azara Alpina, pemegang saham utama.  

Baca Juga

Dana hasil IPO akan difokuskan untuk mendukung ekspansi perusahaan, termasuk pembukaan toko-toko baru di berbagai wilayah Indonesia serta memperkuat jaringan distribusi. Selain itu, sebagian dana akan digunakan sebagai modal kerja operasional untuk memastikan kelancaran bisnis dan pertumbuhan yang berkelanjutan.  

“Kami percaya dengan pendekatan yang inklusif dan efisien, MR DIY mampu menjadi solusi utama bagi keluarga Indonesia dalam memenuhi kebutuhan rumah tangga sehari-hari dengan harga yang terjangkau,” ujar Edwin Cheah, Presiden Direktur MR DIY Indonesia dalam keterangan dikutip Selasa (24/12/2024).

Berdasarkan data Frost & Sullivan, segmen ritel non-grocery di Indonesia memiliki potensi pasar (TAM) sebesar 18,4 miliar dolar AS pada 2023, dengan proyeksi pertumbuhan tahunan (CAGR) sebesar 8 persen hingga 2028. Dengan penetrasi pasar sebesar 1,9 persen, MR DIY melihat peluang besar untuk memperluas pangsa pasarnya di tengah momentum pertumbuhan ekonomi, urbanisasi, dan peningkatan daya beli masyarakat.  

MR DIY telah menunjukkan performa keuangan yang mengesankan. Pendapatan perusahaan tumbuh dengan CAGR 109 persen dari Rp 894 miliar pada 2021 menjadi Rp 3,9 triliun pada 2023. Laba bersih juga mencatatkan perbaikan signifikan, dari rugi Rp 80 miliar menjadi laba Rp 353 miliar pada periode yang sama.  

Salah satu keunggulan MR DIY adalah strategi operasional yang efisien, termasuk konsolidasi pesanan dalam jumlah besar untuk mencapai skala ekonomi yang signifikan. Pendekatan ini memungkinkan perusahaan menyediakan produk berkualitas dengan harga kompetitif, sekaligus menjaga margin keuntungan.  

Selain itu, ekspansi ke kota-kota kecil menjadi fokus perusahaan untuk menjangkau lebih banyak pelanggan dan mendukung ekonomi lokal. “Kami berkomitmen untuk tetap relevan dengan kebutuhan pasar yang dinamis. Dengan meningkatkan efisiensi dan memperluas jangkauan, MR DIY siap memperkuat posisinya sebagai pemimpin pasar ritel non-grocery,” tambah Edwin.  

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement