REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Erick Thohir mengatakan, Presiden Prabowo Subianto sudah mengeluarkan kebijakan yang luar biasa, yaitu penghapusan utang untuk UMKM. Erick sendiri sudah bertemu dengan Menteri UMKM Maman Abdurrahman dan mulai menjabarkan detail implementasinya.
Namun, dalam mengingatkan agar tidak ada kegiatan negatif dalam implementasi kebijakan ini. Hal ini disampaikan Erick saat menjadi pembicara dalam kegiatan Musyarawah Kerja Nasional (Mukernas) IV Majelis Ulama Indonesia (MUI) di Jakarta, Selasa (17/12/2024).
"Jangan sampai kebijakan yang bagus ini nanti ada sebuah kegiatan negatif yang akhirnya ini tidak jalan. Contoh misalnya, ketika kita menghapuskan buku untuk UMKM yang nawaitu dan niatnya baik yaitu satu juta UMKM, lalu kita bank-bank Himbara terkena kerugian negara karena tidak ada payung hukum yang jelas," ujar Erick.
Karena itu, dia dan Menteri UMKM juga telah bersepakat agar bisa menyelesaikan peraturan presiden.
"Sehingga pada bulan Januari untuk program pertama pengapusan buku ini yang jumlahnya hampir 67 ribu, tadi kita sepakati karena bukunya sudah rapi itu kita akan exercise," ucap Erick.
Setelah itu, menurut dia, penghapusan utang UMKM itu akan dilakukan secara bertahap sampai angkanya mencapai satu juta UMKM.
"Ini sebuah kebijakan yang luar biasa. Karena kita tahu mayoritas yang di dalam posisi UMKM itu juga banyak umat. Nah ini yang saya rasa sebuah program yang baik dari beliau yang harus juga kita dukung," kata Erick.
Tidak hanya UMKM, Erick dan Menteri UMKM juga tengah mempelajari mengenai isu kredit yang macet di peternakan dan pertanian, yang didalamnya juga terdapat banyak umat.
Dia mengatakan, pemerintah sudah hadir mendukung ekonomi kerakyatan dan para UMKM yang kesulitan selama ini dihapuskan bukunya.
"Nah, tinggal kuncinya kembali bagaimana kita menciptakan pengusaha muslimnya. Marketnya sudah besar. Program dari BUMN sendiri kalau kita lihat 92 persen pinjaman UMKM itu di Bank BUMN," jelas Erick.
Bahkan, dia saat ini juga sedang mendorong asuransi Financial Group Life atau IFG Life dengan mengusulkan kepada presiden terkait asuransi tani dan asuransi usaha ternak sapi dan kerbau.
"Ini berlanjut setelah kalau nanti program yang penghapusan buku itu terjadi," kata Erick.
"Nah ini tinggal akhirnya bagaimana kitanya sendiri jangan selalu bicara kita the majority. Tapi pada kenyataannya kalau di laut itu kita hanya buih bukan ombaknya. Ini realita," ucap Erick di hadapan peserta Mukernas MUI.
n/Muhyiddin