Sabtu 14 Dec 2024 15:08 WIB

China Dominasi Pasar Mobil Listrik Global di 2024

Produsen mobil China BYD diperkirakan lampaui target penjualan.

Mobil-mobil baru menunggu transportasi di dekat kapal ro-ro Sallaum Lines yang terlihat di dermaga di Yantai di provinsi Shandong, China timur pada Selasa, 6 Agustus 2024.
Foto: AP
Mobil-mobil baru menunggu transportasi di dekat kapal ro-ro Sallaum Lines yang terlihat di dermaga di Yantai di provinsi Shandong, China timur pada Selasa, 6 Agustus 2024.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Penjualan mobil listrik global, baik yang sepenuhnya listrik maupun hybrid plug-in, terus mencatatkan angka positif pada November 2024, dengan kenaikan 32 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Data terbaru dari Rho Motion menunjukkan China memimpin pertumbuhan ini, menyumbang hampir 70 persen dari total penjualan mobil listrik di seluruh dunia.

"China tentu sesuai dengan ekspektasi," kata Charles Lester, Manajer Data Rho Motion, kepada Reuters dikutip Sabtu (14/12/2024).

Baca Juga

Ia menjelaskan bahwa insentif dari pemerintah telah mendorong penjualan kendaraan listrik lebih jauh. "Penetrasi pasar sudah sekitar 50 persen selama beberapa bulan terakhir," ungkapnya.

Pada bulan November 2024, total penjualan mobil listrik global mencapai 1,83 juta unit, dengan China mencatatkan pertumbuhan sebesar 50 persen, setara dengan 1,27 juta kendaraan. Sementara itu, penjualan di Amerika Serikat dan Kanada naik 16,8 persen menjadi 170 ribu unit, dan Eropa mengalami penurunan tipis meski mencatatkan kenaikan 7,7 persen dibandingkan Oktober.

Dominasi China dalam industri mobil listrik semakin tak terbantahkan. Pemerintah China telah mendorong pertumbuhan ini dengan berbagai insentif, yang memungkinkan penetrasi pasar kendaraan listrik mencapai hampir 50 persen dalam beberapa bulan terakhir.

Produsen mobil domestik China, seperti BYD, diperkirakan akan melampaui target penjualan tahunan mereka dan bahkan mengungguli merek otomotif besar seperti Ford dan Honda.

Di sisi lain, Eropa menghadapi sejumlah tantangan yang menghambat potensi pertumbuhannya di pasar mobil listrik. Biaya produksi yang tinggi, aturan emisi yang semakin ketat, serta persaingan ketat dari produsen China menjadi tantangan besar bagi industri otomotif Eropa.

Di Amerika Serikat, ketegangan perdagangan dan perubahan kebijakan, seperti penghapusan insentif, turut memengaruhi harga dan daya saing kendaraan listrik di pasar.

Transformasi pasar mobil listrik global menandakan pergeseran besar dalam industri otomotif. Dengan China yang terus memimpin, persaingan antarnegara semakin ketat. Sebagai pemain utama, China akan terus mempengaruhi arah pasar mobil listrik global di masa depan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement