REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Holding BUMN aviasi dan pariwisata atau InJourney tengah mematahkan kesiapan operasional kawasan ekonomi khusus (KEK) kesehatan di Sanur, Bali. Pelaksana tugas (Plt) Direktur Utama PT Aviasi Pariwisata Indonesia atau InJourney Maya Watono menargetkan KEK kesehatan Sanur dapat beroperasi penuh pada awal tahun depan.
"Untuk KEK Sanur, ekspektasi kita akan siap pada kuartal I 2025 kita memang menargetkan (beroperasi) Maret 2025," ujar Maya usai jumpa pers terkait ajang Aquabike Jetski World Championship 2024 pada 12-17 November 2024 di Sarinah, Jakarta, Kamis (31/10/2024).
Maya menyampaikan KEK Sanur menjadi sebuah terobosan besar dalam sektor pariwisata Indonesia. KEK Sanur, ucap Maya, mengedepankan model pariwisata berbasis kesehatan dengan fasilitas berstandar internasional.
Maya menyampaikan KEK Sanur memiliki berbagai fasilitas pendukung seperti hotel, convention center, rumah sakit dengan layanan medis seperti kardiologi, onkologi, dan neurologi. Maya menyampaikan KEK Sanur juga menyediakan klinik stemcell dari Jerman, Jepang, dan Amerika Serikat, klinik estetika, klinik kosmetik dari Korea Selatan, hingga klinik fertilitas dari Malaysia.
"Kita sudah melakukan peletakan batu pertama, jadi kita harapkan ini Maret 2025 akan bisa siap beroperasi untuk kawasan ekonomi khusus ini," ucap Maya.
Maya menyampaikan optimistis target tersebut akan terealisasi. Maya mengatakan progres pembangunan KEK untuk hotel dan convention center telah mencapai 90 persen.
"Kita sudah ready, tapi untuk klinik ini karena kita bekerja dengan internasional, kita ingin menghadirkan kualitas yang terbaik," lanjut Maya.
Maya menyampaikan kehadiran KEK Sanur menjadi bentuk komitmen InJourney dalam mendorong penguatan pariwisata Indonesia. Maya menyampaikan InJourney terus memperkuat ekosistem pariwisata terintegrasi pada aspek atraksi, event, infrastruktur, hingga konektivitas.
"Dengan klaster ini menjadikan ekosistem yang terintegrasi dari hulu ke hilir," kata Maya.