Selasa 08 Oct 2024 15:24 WIB

Pertama di Indonesia, Electric Run 2024 Bebas Emisi dengan Listrik dari Genset Hidrogen

Perseroan menghadirkan inovasi baru berupa generator berbasis hidrogen hijau.

Para peserta lari menikmati suguhan hiburan oleh band GIGI di panggung utama PLN Electric Run 2024 pada Minggu (6/10) di Scientia Square Park, Gading Serpong, Tangerang. Ini merupakan event pertama di Indonesia yang menggunakan genset hidrogen hijau dalam penyelenggaraannya.
Foto: PLN
Para peserta lari menikmati suguhan hiburan oleh band GIGI di panggung utama PLN Electric Run 2024 pada Minggu (6/10) di Scientia Square Park, Gading Serpong, Tangerang. Ini merupakan event pertama di Indonesia yang menggunakan genset hidrogen hijau dalam penyelenggaraannya.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT PLN (Persero) sukses menghadirkan event dengan suplai listrik 100 persen dari energi bersih pada gelaran PLN Electric Run 2024 di Scientia Square Park, Gading Serpong, Tangerang, Ahad (6/10/2024). Acara ini tidak hanya sekadar menggaungkan gaya hidup sehat, tapi juga menjadi tonggak penting untuk menunjukkan komitmen PLN pada transisi energi di tanah air.

Direktur Utama PLN, Darmawan Prasodjo menjelaskan, pada event PLN Electric Run tahun ini, perseroan menghadirkan inovasi baru berupa generator berbasis hidrogen hijau yang menopang keseluruhan kebutuhan listrik saat acara. Penggunaan Fuel Cell Generator (FCG) berkapasitas 100 kilovolt ampere (kVA) ini merupakan yang pertama di Indonesia. Sehingga, event ini bukan hanya telah berhasil mereduksi emisi karbon lebih dari 14 ton CO2, namun juga menjadi event nasional yang penyelenggaraannya tanpa emisi.

Baca Juga

"Kami ingin menunjukkan kepada masyarakat bahwa masa depan energi bersih bukan lagi sekadar wacana, tetapi realitas yang sudah dimulai. Dalam event ini, kami menggunakan teknologi terbaru, yaitu genset berbasis hidrogen hijau yang sepenuhnya bebas emisi karbon. Ini adalah terobosan baru dalam event besar seperti ini," ujar Darmawan.

Darmawan menjabarkan, penggunaan FCG sebagai sumber listrik utama pada PLN Electric Run 2024 tidak lepas dari ketersediaan bahan bakar hidrogen hijau yang dimiliki. Saat ini, produksi hidrogen hijau secara mandiri telah dilakukan PLN melalui 22 Green Hydrogen Plant (GHP) yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia.

"Melalui Green Hydrogen Plant, kami telah mampu memproduksi hidrogen hijau hingga lebih dari 203 ton per tahun yang dapat dimanfaatkan dalam banyak hal, salah satunya sebagai bahan bakar genset yang digunakan pada acara ini. Teknologi genset berbasis hidrogen yang digunakan di PLN Electric Run 2024 adalah bukti nyata bahwa masa depan energi bersih sudah bisa kita capai hari ini," ujar Darmawan.

Penggunaan genset berbasis hidrogen hijau pada kegiatan ini, menjadi catatan sejarah karena merupakan event lari pertama di Indonesia yang menggunakan teknologi tanpa emisi. Kini, sebagai bahan bakar alternatif yang lebih bersih, hidrogen berpotensi menggantikan bahan bakar fosil dalam operasional besar.

”PLN Electric Run 2024 hadir sebagai pionir di Indonesia, memperkenalkan konsep event lari pertama yang mengusung zero emission. Acara ini menciptakan standar baru dengan menggabungkan olahraga dan keberlanjutan, menunjukkan bahwa kegiatan besar dapat dijalankan dengan tetap menjaga lingkungan,” ucap Darmawan.

Lebih lanjut, Darmawan menyampaikan, pihaknya akan terus mengembangkan energi bersih ini agar bisa dimanfaatkan semaksimal mungkin sehingga dapat menggantikan bahan bakar fosil di banyak lini pada kehidupan sehari-hari, tak terkecuali pada kendaraan. Dengan penggunaan hidrogen sebagai bahan bakar kendaraan bermotor, hal ini turut berpotensi untuk mereduksi emisi karbon yang dihasilkan saat ini secara signifikan.

"Sebagai bagian dari pengembangan ekosistem hidrogen di Indonesia, di sisi hilir PLN juga telah membangun Stasiun Pengisian Bahan Bakar Hidrogen (SPBH) yang ada di Senayan. Ini merupakan langkah awal PLN untuk mengenalkan energi baru kepada masyarakat, sekaligus memberikan alternatif energi bersih ramah lingkungan selain listrik untuk menggantikan penggunaan bahan bakar fosil pada kendaraan," tutup Darmawan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement