Kamis 26 Sep 2024 07:14 WIB

Keponakan Prabowo Ungkap Anggaran IKN di APBN 2025 Rp 15 Triliun, Masih Bisa Bertambah

Angka tersebut bisa bertambah sesuai kebutuhan pemerintahan mendatang.

Wakil Menteri II Thomas Djiwandono di Kantor Kemenkeu RI, Rabu (11/9/2024).
Foto: Republika/Eva Rianti
Wakil Menteri II Thomas Djiwandono di Kantor Kemenkeu RI, Rabu (11/9/2024).

REPUBLIKA.CO.ID, SERANG -- Wakil Menteri Keuangan (Wamenkeu) II Thomas Djiwandono menyampaikan bahwa alokasi pendanaan pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2025 mencapai Rp 15 triliun.

"Itu di-breakdown (dirinci), untuk OIKN (Otorita IKN) Rp 5,89 triliun dan PUPR (Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat) Rp 9,11 triliun," ucap Thomas Djiwandono di Serang, Banten, Rabu (25/9/2024).

Baca Juga

Meskipun begitu, ia mengatakan bahwa angka tersebut bisa bertambah sesuai kebutuhan pemerintahan mendatang yang dipimpin oleh presiden dan wakil presiden terpilih, Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka.

"Sekali lagi, angka itu bisa berubah, tapi prinsipnya adalah banyak yang ruangnya itu diberikan diskresi-nya ke Pak Prabowo," ujarnya.

Namun, ia mengingatkan pemerintahan selanjutnya untuk tidak bertumpu pada APBN untuk mendanai IKN, mengingat anggaran pemerintah hanya ditargetkan untuk membiayai 20 persen dari total kebutuhan pembangunan ibu kota baru tersebut.

Total alokasi APBN untuk pembangunan IKN sejak 2022 tercatat sudah mencapai Rp 76,5 triliun, yakni sebesar Rp 5,5 triliun pada 2022, Rp 27 triliun pada 2023, dan Rp 44 triliun pada 2024.

Jumlah tersebut sama dengan 16,42 persen dari total dana Rp466 triliun yang dibutuhkan untuk proyek tersebut berdasarkan perkiraan pemerintah.

photo
Suasana pembangunan proyek di IKN Nusantara, Kalimantan Timur. - (Waskita Karya)

Mempertimbangkan hal itu, Thomas mengatakan bahwa pemerintahan selanjutnya harus mencari solusi jangka panjang untuk pembiayaan pembangunan IKN melalui investasi swasta.

Menurutnya, pemerintah mendatang perlu mempercepat upaya-upaya dalam menarik investasi swasta untuk pembangunan IKN, baik dari dalam negeri maupun luar negeri.

"Bagaimana menarik investasi lebih cepat, itu yang jadi pertimbangan. Itu tugas dari kabinet berikutnya, tentu bekerja sama dengan OIKN dan Satgas (Satuan Tugas) Pembangunan IKN," ucapnya.

Walaupun terdapat tantangan pembiayaan, Thomas meyakini bahwa pengembangan IKN akan tetap berlanjut karena Prabowo sudah berkomitmen untuk hal tersebut.

"Pak Prabowo sudah berkali-kali menjelaskan bahwa Beliau komitmen IKN akan berlanjut. Pastilah Pak Prabowo mencari hal-hal supaya investasi swasta masuk, baik dari dalam dan luar negeri. Itu jadi PR," imbuhnya.

Investor asing mulai masuk ke IKN Nusantara (berikutnya)

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement