REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Rosan Roeslani berharap kepemimpinan Anindya Bakrie sebagai Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia membawa angin segar bagi dunia usaha. Rosan menyampaikan Kadin bisa berkontribusi besar dalam mengoptimalkan kekayaan alam dan sumber daya manusia (SDM) untuk pertumbuhan ekonomi Indonesia.
"Kita dianugerahi kekayaan alam, kesuburan, laut yang melimpah ruah, tapi kita belum secara efisien dan efektif mengembangkan itu semua. Jadi semua itu baru potensi yang tanpa implementasi tidak ada gunanya juga," ujar Rosan dalam silaturahmi dengan Kadin Provinsi dan Asosiasi sekaligus perayaan HUT ke-56 Kadin Indonesia di Menara Kadin, Jakarta, Selasa (24/9/2024).
Rosan menyebut kue ekonomi di Indonesia begitu besar dan terus berkembang. Rosan menilai swasta pun harus memainkan peran yang lebih besar dan lebih penting daripada pemerintah yang hanya sebagai regulator.
"Jadi perannya harus dijalankan benar-benar maksimal dan harus selalu optimistis. Kalau dunia usaha, Kadin tidak optimistis, bagaimana yang lain," ucap Rosan.
Rosan menceritakan kunjungannya ke Singapura belum lama ini dan bertemu Perdana Menteri, empat menteri, hingga pimpinan Temasek.
"Saat bertemu, mereka justru optimistis mengenai Indonesia. Perdana Menteri-nya mengatakan kepada saya, tidak ada alasan Indonesia tidak bisa tumbuh sampai delapan persen. Kalau negara luar saja percaya, mestinya kita di dalam negeri harus bisa lebih yakin lagi," sambung Rosan.
Menurut Rosan, Kadin sebagai organisasi terbesar di Indonesia yang membawahi sebagian besar asosiasi dunia usaha harus berperan lebih aktif. Terlebih, lanjut Rosan, pemerintah aktif melibatkan Kadin saat merencanakan sebuah kebijakan.
"Sehingga akan lebih tepat sasaran dan lebih mempunyai dampak positif bagi perekonomian Indonesia secara keseluruhan," ucap Rosan.
Rosan meyakini tantangan geopolitik maupun geoekonomi kian menantang. Namun, Rosan optimistis pertumbuhan Indonesia akan terus berkembang dengan adanya dukungan Kadin.
"Saya yakin di bawah kepemimpinan Pak Anindya Bakrie, yang dilihat sejarahnya, track record-nya itu mungkin sudah jauh lebih lama Pak Anin dibanding saya di Kadin, tapi memang garis tangannya beda. Semua itu ada masanya. Saya bilang semua akan indah pada masanya," kata Rosan.