Jumat 13 Sep 2024 15:39 WIB

Dibandingkan EV, Ternyata Mobil Bermesin Bensin Lebih Mudah Terbakar

Penelitian menyebut kemungkinan terbakar mobil ICE lebih tinggi dibandingkan listrik

Mobil sedan terbakar di jalan (ilustrasi).  kendaraan listrik terlihat lebih aman dibandingkan kendaraan ICE dalam hal risiko kebakaran.
Foto: Republika
Mobil sedan terbakar di jalan (ilustrasi). kendaraan listrik terlihat lebih aman dibandingkan kendaraan ICE dalam hal risiko kebakaran.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Musibah kebakaran mobil listrik Mercedes Benz EQE di basement parkir di Seoul, Korea Selatan menimbulkan kekhawatiran banyak pihak. Kebakaran yang menyebabkan 140 mobil rusak, 70 diantaranya rusak parah ini membuat Pemerintah Korsel mempertimbangkan untuk melarang kendaraan listrik (EV) masuk ke tempat parkir bawah tanah (basement).

Batasan larangan itu, rencana berlaku bagi kendaraan yang membawa daya lebih dari 90 persen State of Charge (SOC). Insiden ini kembali memicu kekhawatiran di China terkait keamanan mobil listrik. Bahkan awal pekan ini, Hotel Radisson di Distrik Xiaoshan, Hangzhou, melarang mobil listrik masuk ke tempat parkir basement. Selain itu, salah satu klaim terbesar dari para pengkritik mobil listrik buatan China adalah bahwa kendaraan tersebut dianggap tidak seaman produk serupa dari negara lain.

Sebenarnya, menurut Carnewschina.com, berbagai penelitian menyediakan data yang membandingkan tingkat kebakaran antara kendaraan listrik dan kendaraan mesin pembakaran dalam atau bertenaga bensin (ICE), apa yang termasuk dan tidak termasuk dalam data tersebut sering kali sangat bervariasi. Namun, yang tampaknya universal adalah bahwa kendaraan listrik terlihat lebih aman dibandingkan kendaraan ICE dalam hal risiko kebakaran.

Menurut Fast Technology, dalam sebuah artikel, statistik menunjukkan bahwa insiden kebakaran di kalangan NEV telah menurun dari 1,85 per 10.000 kendaraan pada tahun 2021 menjadi 0,96 per 10.000 kendaraan pada tahun 2023. Sayangnya, sumber data ini tidak diungkapkan.

Lebih lanjut, artikel tersebut mengatakan bahwa tingkat kebakaran untuk kendaraan ICE adalah sekitar 1,5 per 10.000 kendaraan. Namun, hasil ini tampaknya tidak begitu baik jika dibandingkan dengan statistik dari tempat lain.

Menurut Norwegia, insiden kebakaran di kalangan kendaraan bensin dan diesel empat hingga lima kali lebih tinggi daripada kendaraan listrik. Sementara itu, The Guardian menggunakan data dari Badan Kesiapsiagaan Sipil Swedia yang menyebutkan bahwa pada tahun 2022, terdapat 3,8 kebakaran per 100.000 kendaraan listrik atau hibrida, dibandingkan dengan 68 kebakaran per 100.000 untuk semua jenis bahan bakar.

Namun, angka terakhir ini termasuk kebakaran yang disebabkan oleh pembakaran disengaja, sehingga membuat perbandingan langsung menjadi sulit. The Guardian juga mengutip data keselamatan kebakaran Australia yang menyebutkan bahwa kemungkinan baterai kendaraan listrik penumpang terbakar adalah 0,0012 persen, dibandingkan dengan kemungkinan 0,1 persen untuk kendaraan berbahan bakar BBM.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement