Rabu 04 Sep 2024 00:10 WIB

Di RI Masih Ribut Insentif Mobil Hybrid, Penjualan di Norwegia 94 Persen Mobil Listrik

Tahun depan Norwegia hanya akan menjual mobil listrik.

Suasana di kota Oslo ibu kota Norwegia banyak warganya berjalan kaki. Udara di Oslo sangat bersih karena mobil di kota tersebut sebagian besar adalah mobil listrik.
Foto: Republika/Firkah Fansuri
Suasana di kota Oslo ibu kota Norwegia banyak warganya berjalan kaki. Udara di Oslo sangat bersih karena mobil di kota tersebut sebagian besar adalah mobil listrik.

REPUBLIKA.CO.ID,OSLO —Saat di Indonesia produsen mobil masih menuntut agar produk mobil hybrid dapat insentif, di Norwegia hampir semua konsumen ingin membeli mobil listrik, bukan mobil hybrid apalagi mobil pembakaran internal (ICE).

Penjualan mobil listrik di Norwegia menguasai 94 persen pangsa pasar pada bulan Agustus. Ini merupakan rekor dunia baru di tengah penjualan mobil listrik di seluruh Eropa mandek.

Baca Juga

Federasi Jalan Raya Norwegia (OFV) mengatakan penjualan mobil listrik di negara itu didorong oleh Tesla Model Y, yang menyumbang 18,8 persen, dan disusul Hyundai Kona dan Nissan Leaf. “Kendaraan listrik menyumbang 94,3 persen dari pendaftaran mobil baru,” kata federasi tersebut Senin (2/9/2024)

Warga Norwegia membeli 10.480 kendaraan listrik baru pada bulan Agustus, sehingga totalnya menjadi 68.435 sejak awal tahun.

Di tempat lain di Eropa, harga yang tinggi dan infrastruktur yang tidak memadai telah menghambat penjualan kendaraan listrik, sedangkan penjualan model hibrida, yang menggabungkan mesin bahan bakar fosil dengan baterai listrik, telah meningkat.

Negara Skandinavia, produsen minyak dan gas utama, telah menetapkan target untuk hanya menjual kendaraan tanpa emisi pada tahun 2025, 10 tahun lebih cepat dari target UE.

Negara ini menawarkan manfaat pajak yang besar yang membuat harga model listrik menjadi kompetitif.

"Tidak ada negara di dunia yang menyamai Norwegia dalam perlombaan mobil listrik," kata direktur OFV Oyvind Solberg Thorsen dalam sebuah pernyataan.

"Jika tren ini berlanjut, kami akan segera mencapai tujuan kami untuk 100 persen mobil tanpa emisi pada tahun 2025," katanya.

Sebagai perbandingan, menurut Asosiasi Produsen Mobil Eropa, mobil listrik mewakili 12,1 persen dari penjualan mobil baru di UE pada bulan Juli, di bawah mobil berbahan bakar bensin sebesar 33,4 persen, mobil hibrida penuh sebesar 32 persen, dan mobil diesel sebesar 12,6 persen.

sumber : voanews.com
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement