REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Sebuah perusahaan energi, PT TBS Energi Utama Tbk (IDX: TOBA) terus berkomitmen pada pembangunan berkelanjutan dan mendukung transisi energi di Indonesia. Di tengah ketidakpastian ekonomi global, TBS berhasil menunjukkan ketangguhan dengan mencatat peningkatan laba yang signifikan.
Hal itu, terlihat dari hasil keuangan positif untuk paruh pertama 2024. Selama paruh pertama 2024, TBS mencatatkan peningkatan laba bersih yang signifikan dibandingkan tahun sebelumnya sebesar 128,8 persen, mencapai 40,5 juta dolar Amerika. Pertumbuhan ini didukung oleh kenaikan EBITDA sebesar 67,1 persen menjadi 83,7 juta dolar Amerika.
"Angka-angka ini tidak hanya mencerminkan efisiensi operasional Perseroan tetapi juga investasi strategisnya dalam usaha bisnis hijau," ujar Direktur PT TBS Energi Utama Tbk, Mufti Utomo, dalam keterangan resminya, Jumat (30/8/2024).
Ke depan, kata dia, TBS tetap fokus pada visinya untuk mencapai netralitas karbon pada 2030. Jalan menuju tujuan ini melibatkan strategi yang dirancang untuk menginvestasikan kembali keuntungan dari operasi bahan bakar fosil ke dalam portofolio bisnis hijau yang terus berkembang, yang mencakup pengelolaan limbah, energi terbarukan, dan kendaraan listrik.
"Strategi ini sejalan dengan tujuan Net Zero Carbon Indonesia 2060 dan mencerminkan komitmen TBS yang lebih luas terhadap keberlanjutan lingkungan dan pertumbuhan yang bertanggung jawab," katanya.
Mufti mengatakan, kemajuan pihaknya di paruh pertama tahun 2024 menunjukkan ketangguhan dan komitmen yang kuat untuk tumbuh secara berkelanjutan. "Kami fokus mengatasi tantangan saat ini sambil berinvestasi dalam peluang masa depan, baik melalui Pembangkit Listrik Tenaga Surya Terapung Batam maupun dengan memperluas jejak kendaraan listrik kami. Kami tetap berkomitmen untuk menciptakan masa depan yang berkelanjutan bagi pemangku kepentingan dan masyarakat yang kami layani," paparnya.
Portofolio TBS yang beragam berperan penting dalam keberhasilan ini, kata dia, terutama melalui pembangkit listrik tenaga batu bara di Gorontalo dan Sulawesi Utara, yang memberikan stabilitas di tengah fluktuasi harga batu bara. Sementara itu, sektor pengelolaan limbah mengemuka sebagai area pertumbuhan yang signifikan, menyumbang 2,6 juta dolar Amerika pada EBITDA setelah akuisisi baru-baru ini. Perkembangan ini mengukuhkan komitmen Perseroan dalam beralih ke praktik bisnis yang lebih berkelanjutan.
Bagi TBS, kata dia, keberlanjutan bukan hanya tujuan, namun merupakan perjalanan yang terus menerus. Paruh pertama 2024 ditandai dengan berbagai pencapaian kunci yang menunjukkan dedikasi Perseroan dalam mendorong masa depan yang lebih hijau. Fokus utama diarahkan pada sektor kendaraan listrik, di mana anak perusahaan TBS, Electrum, mencapai tonggak penting. Jumlah motor listrik Electrum yang beroperasi di jalanan berlipat ganda menjadi 2.238, dan jaringan Battery Swap Station telah diperluas menjadi 192 pada pertengahan tahun. Electrum juga mencapai Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) sebesar 40 persen, membuat H3 dan H5 Electrum memenuhi syarat untuk mendapatkan insentif pemerintah bagi kendaraan roda dua listrik.
"Pencapaian ini bukan sekadar angka; tetapi merupakan bukti komitmen TBS untuk mengubah lanskap kendaraan listrik di Indonesia, sejalan dengan insentif pemerintah untuk pembangunan berkelanjutan," katanya.
Kemajuan dalam energi terbarukan juga, kata dia, menjadi sorotan bagi TBS tahun ini. Perseroan berhasil menyelesaikan studi penting untuk proyek Pembangkit Listrik Tenaga Surya Terapung Batam, termasuk uji tanah lepas pantai dan darat serta studi rute transmisi. Upaya ini menunjukkan aspirasi TBS untuk memperluas jejak energi terbarukannya dan memperkuat posisinya sebagai pemimpin inovasi energi hijau.
Selain itu, kata dia, melalui akuisisi strategis, TBS telah memperkuat kehadirannya di sektor pengelolaan limbah, sejalan dengan strategi yang lebih luas untuk beralih ke model bisnis yang lebih berkelanjutan. Setiap akuisisi mencerminkan komitmen TBS terhadap pengelolaan lingkungan yang bertanggung jawab dan keunggulan operasional, yang secara signifikan berkontribusi pada kinerja keuangan Perseroan.