REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Joko Widodo (Jokowi) bakal meresmikan bendungan Margatiga, Lampung pada Senin (26/8/2024). Salah satu proyek strategis nasional (PSN) yang dikerjakan PT Waskita Karya (Persero) telah rampung sejak 2022.
"Kami bersyukur akhirnya bendungan Margatiga akan segera diresmikan. Sesuai komitmen Waskita, pembangunan bendungan ini selesai tepat waktu," ujar Corporate Secretary Ermy Puspa Yunita dalam keterangan resmi di Jakarta, Jumat (23/8/2024).
Ermy memproyeksikan bendungan yang mulai dibangun pada 2017 dengan anggaran sekitar Rp 850 miliar itu bakal meningkatkan jumlah tampungan air. Ermy meyakini bendungan tersebut dapat mendukung lumbung pangan nasional di kawasan Lampung.
Menurut Ermy, masyarakat sangat membutuhkan bendungan Margatiga mengingat fungsinya sebagai penyuplai air irigasi ke lahan pertanian, penyedia air baku, serta pengendali banjir. Ermy menyebut pembangunan bendungan Margatiga juga diikuti dengan pembangunan jaringan irigasinya.
"Suplai air yang berkelanjutan dari bendungan, petani yang sebelumnya hanya tanam satu kali dalam setahun, dapat menjadi dua sampai tiga kali," ucap Ermy.
Ermy memaparkan bendungan itu memiliki kapasitas tampung sebanyak 42,31 juta meter kubik (m3). Sementara luas genangannya sebesar 2.217 hektare dengan tinggi mencapai 22,5 meter. Ermy memerinci manfaat bendungan Margatiga bagi pengairan Daerah Irigasi (DI) di provinsi Lampung seluas 16.588 hektare, meliputi DI Jabung Kiri seluas 5.638 hektare dan potensi DI Jabung Kanan sebesar 10.950 hektare. Kemudian pasokan air baku yang akan ditambah menembus 0,8 m3 per detik untuk Kabupaten Lampung Timur.
Ermy menjelaskan, bendungan yang memiliki konstruksi tipe urugan ini mempunyai panjang puncak mencapai 321,76 meter. Sedangkan lebar puncak puncaknya sepanjang tujuh meter.
"Dengan panjang dan lebar puncak tersebut, Bendungan Margatiga juga diproyeksikan mampu mereduksi banjir sebesar 83,10 m3 per detik untuk sebagian wilayah di Bandar Lampung dan Lampung Timur," lanjut Ermy.
Fungsi lain bendungan ini, sambung Ermy, yakni sebagai konservasi air, penggelontoran air yang mencegah air asin, dan potensi pariwisata. Ermy mengatakan Waskita telah mengerjakan 83 PSN per Juli 2024.
"Sebanyak 36 di antaranya mulai dibangun saat kepemimpinan Menteri BUMN Erick Thohir atau sejak Oktober 2019, misal proyek Jembatan Musi dan LRT Jakarta Fase 1B (Velodrome-Manggarai)," kata Ermy.