Kamis 22 Aug 2024 07:27 WIB

Proyeksi Kredit 2024, BI Bidik Pertumbuhan 12 Persen

Permintaan kredit rumah tangga masih tinggi terutama pada KPR.

Rep: Eva Rianti/ Red: Gita Amanda
Bank Indonesia (BI) memproyeksikan pertumbuhan kredit pada 2024 berada dalam kisaran 10-12 persen. (ilustrasi)
Foto: Republika/Wihdan
Bank Indonesia (BI) memproyeksikan pertumbuhan kredit pada 2024 berada dalam kisaran 10-12 persen. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Bank Indonesia (BI) memproyeksikan pertumbuhan kredit pada 2024 berada dalam kisaran 10-12 persen secara year on year (yoy). Hal itu disampaikan dalam Rapat Dewan Gubernur (RDG) Agustus 2024 pada Rabu (21/8/2024). 

Proyeksi itu setidaknya berkaca dari pertumbuhan kredit update pada Juli 2024 tetap kuat yaitu mencapai 12,40 persen yoy. Perkembangan ini ditopang oleh sisi penawaran berupa minat penyaluran kredit tetap terjaga didukung oleh pertumbuhan Dana Pihak Ketiga (DPK) Juli 2024 sebesar 7,72 persen, strategi realokasi alat likuid ke kredit dan perbankan, serta dukungan kebijakan insentif likuiditas makroprudensial (KLM) BI. 

Baca Juga

Perry menyebut, untuk memperkuat pendanaan, perbankan juga mengoptimalkan sumber pendanaan selain dari DPK, antara lain melalui penerbitan surat-surat berharga dan pinjaman. “Sisi permintaan juga mendukung pertumbuhan kredit bersumber dari permintaan korporasi sejalan dengan kinerja penjualan yang masih kuat,” ujar dia. 

Sementara itu, lanjutnya, permintaan kredit rumah tangga masih tinggi terutama pada KPR. Secara sektoral, pertumbuhan kredit yang tinggi terjadi pada mayoritas sektor ekonomi, terutama pada sektor industri, listrik, gas, dan air (LGA), dan pengangkutan. 

Adapun, berdasarkan kelompok penggunaan, pertumbuhan kredit ditopang oleh kredit investasi, kredit modal kerja, dan kredit konsumsi, yang masing-masing tumbuh sebesar 15,20 persen (yoy), 11,60 persen (yoy), dan 10,98 persen (yoy) pada Juli 2024. Pembiayaan syariah dan kredit UMKM tumbuh masing-masing sebesar 11,75 persen (yoy) dan 5,16 persen (yoy). 

“Dengan perkembangan tersebut, pertumbuhan kredit 2024 diprakirakan berada pada batas atas kisaran 10-12 persen,” tegasnya.

Lebih lanjut, Perry mencatat ketahanan sistem keuangan terjaga baik dengan melihat sejumlah data. Likuiditas perbankan pada Juli 2024 tetap memadai tecermin dari rasio Alat Likuid terhadap Dana Pihak Ketiga (AL/DPK) yang tinggi sebesar 25,56 persen. 

Rasio kecukupan modal (Capital Adequacy Ratio/CAR) perbankan tercatat tinggi sebesar 26,09 persen, sehingga dapat menyerap risiko dan mendukung pertumbuhan kredit. 

Sementara itu, risiko kredit bermasalah perbankan (non-performing loan/NPL) pada Juni 2024 terjaga rendah, sebesar 2,26 persen (bruto) dan 0,78 persen (neto). “Ketahanan permodalan dan likuiditas perbankan juga ditopang oleh kemampuan membayar dan profitabilitas korporasi yang terjaga, sebagaimana hasil stress test perbankan terkini,” ujarnya.

Skenario penurunan suku bunga The Fed ala BI... (baca di halaman selanjutnya)

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement