REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Pelaksana Tugas (Plt) BPS Amalia Adininggar Widyasanti mengatakan aktivitas perdagangan antara Indonesia dan Israel masih berlanjut pada Juli 2024. Namun, menurut penuturannya, besaran ekspor dan impor antara Indonesia dan Negeri Zionis tidak signifikan dibandingkan total perdagangan Indonesia.
“Ekspor Indonesia ke Israel naik tipis sekali secara month to month atau bulanan,” kata Amalia. Ia tidak menyebutkan angka pastinya.
Menurut penuturannya, komoditas terbesar yang diekspor dari Indonesia ke Israel yakni komoditas lemak dan minyak nabati (HS15), beberapa produk kimia dalam kategori HS38, serta komoditas alas kaki HS64.
“Untuk impor dari Israel bulan Juli, produk impornya yakni HS84 mesin peralatan mekanis, HS82 perkakas dan peralatan dari logam tidak mulia, dan HS85 mesin atau perlengkapan elektrik dan bagiannya,” tuturnya.
Amalia menggarisbawahi mengenai kegiatan impor dan ekspor antara Israel dan Indonesia yang menurutnya tidak signifikan, saking kecilnya.
“Perlu saya catat impor dari Israel sangat kecil nilainya dibandingkan dengan total impor Indonesia,” ujar dia.