REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA- Transjakarta kembali membuktikan komitmen dalam menyediakan layanan transportasi publik yang aman, nyaman, dan handal bagi warga Jakarta.
Selama 2023, Transjakarta berhasil meningkatkan produktivitas operasional dan menjaga kepuasan konsumen, yang tercermin dalam Indeks Kepuasan Pelanggan (IKP).
“Salah satu pencapaian kami adalah terjadinya peningkatan produktivitas operasional, yang bisa dilihat dari peningkatan jumlah rute aktif, dan frekuensi layanan harian. Hal ini tidak hanya memberikan kemudahan akses bagi pengguna, tetapi juga berkontribusi pada peningkatan efisiensi dan kualitas layanan,” kata Kepala Divisi Sekretaris Perusahaan dan Humas Transjakarta, Tjahyadi, di Jakarta, Rabu (14/8/2024).
Sepanjang 2023, terjadi peningkatan rute operasional layanan Transjakarta sebesar 7 persen, dari 230 rute pada 2022 menjadi 246 rute. Jumlah armada yang beroperasi juga naik 16,1 persen, dari 3.751 armada pada 2022, menjadi 4.355 armada pada 2023.
Revitalisasi halte juga meningkat. Tahun 2023, Transjakarta melakukan revitalisasi 39 halte. Jumlah ini naik hampir 3 kali lipat dibandingkan tahun sebelumnya yang hanya 14 halte.
“Kami akan terus berupaya meningkatkan standar layanan Transjakarta, dan memastikan bahwa kelancaran pelayanan transportasi publik selalu menjadi prioritas,” ujarnya.
Sepanjang 2023, Transjakarta melayani 284,9 juta pengguna jasa. Angka ini naik 48,8 persen dibandingkan tahun sebelumnya.
Indeks Kepuasan Pelanggan (IKP), yang menjadi tolok ukur Transjakarta dalam menilai kualitas layanan, menunjukkan tren peningkatan yang konsisten setiap tahun. Pada tahun 2023, IKP mencapai 4,42 dari skala 5,00. Indeks ini meningkat dari tahun sebelumnya yang berada di angka 4,20.
Menurut Tjahjadi, tentunya hal ini mencerminkan kepercayaan dan kepuasan pelanggan yang semakin tinggi. Peningkatan produktivitas operasional dan Indeks Kepuasan Pelanggan yang terus naik merupakan hasil kerja keras dan dedikasi seluruh tim Transjakarta.
Dari sisi keuangan, Transjakarta berhasil menurunkan angka subsidi per pelanggan sebesar Rp. 5.587, menjadi Rp.11,474 per pelanggan. Angka ini turun 31,9 persen dibandingkan subsidi yang dikucurkan pada 2022.
Sementara itu, pendapatan perusahaan dari tiket naik Rp. 124 Miliar, menjadi Rp 521 M pada tahun 2023. Jumlah ini meningkat 31,1 persen dibandingkan tahun sebelumnya.
“Keberhasilan ini juga tidak lepas dari berbagai inovasi dan program peningkatan layanan yang terus dilakukan oleh Transjakarta, seperti pengembangan teknologi informasi untuk memudahkan pelanggan dalam mengakses informasi, serta peningkatan kualitas armada dan fasilitas pendukung lain,” papar Tjahjadi.
Kedepan, lanjutnya, Transjakarta akan terus menerapkan berbagai strategi untuk meningkatkan efisiensi operasional, yang menghasilkan peningkatan jumlah bus, rute, dan frekuensi layanan. Perusahaan juga selalu terbuka untuk mengadopsi teknologi dalam pengelolaan armada, guna memastikan layanan yang andal dan tepat waktu.