Selasa 13 Aug 2024 11:19 WIB

Masinis Indonesia Sukses Operasikan Whoosh dengan Kecepatan 350 Km per Jam

Hal ini membuktikan transfer knowledge berjalan lancar.

Rep: Muhammad Nursyamsi/ Red: Satria K Yudha
Kereta cepat WHOOSH melaju menuju stasiun Padalarang dan Tegal luar dari Stasiun Halim, Jakarta, Selasa (17/10/2023).
Foto: Republika/Thoudy Badai
Kereta cepat WHOOSH melaju menuju stasiun Padalarang dan Tegal luar dari Stasiun Halim, Jakarta, Selasa (17/10/2023).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau KAI mengapresiasi keberhasilan masinis Whoosh asal Indonesia yang kini telah berhasil mengoperasikan Kereta Cepat Whoosh dengan kecepatan 350 km per jam. Hal ini membuktikan keberhasilan transfer knowledge yang berjalan lancar sesuai dengan yang diharapkan. 

"Para masinis Indonesia tersebut tidak lagi hanya mendampingi, tetapi sudah sepenuhnya mengoperasikan kereta cepat Whoosh pada kondisi perjalanan tanpa penumpang dengan didampingi oleh para pengajar," ujar VP Public Relations KAI Anne Purba dalam keterangan tertulis di Jakarta, Senin (12/8/2024).

Anne menyampaikan hal ini merupakan tonggak penting kemajuan dalam sejarah perkeretaapian di Indonesia. Hal tersebut membuktikan akan kesiapan Indonesia dalam mengelola dan mengoperasikan teknologi kereta cepat secara mandiri.

"Momen ini merupakan kado spedial bagi Bangsa Indonesia yang akan merayakan HUT RI ke-79, di mana SDM Indonesia di bidang perkeretaapian berhasil melakukan kemajuan signifikan dalam pengembangan kemampuannya," ucap Anne. 

Anne mengatakan tonggak pencapaian ini merupakan bukti akan berjalannya proses alih pengetahuan dari tenaga profesional Cina kepada para SDM Indonesia berjalan dengan baik dan lancar. Sebanyak 39 dari 72 masinis Indonesia yang diperbantukan dari KAI sudah memasuki tahap dua dari proses on job training. 

"Pada tahap satu, masinis Whoosh Indonesia telah melakukan observasi proses kerja masinis profesional," lanjut Anne. 

Memasuki tahap II, sambung Anne, masinis Indonesia mulai mengoperasikan Whoosh pada saat langsir di Depo Tegalluar, kereta konfirmasi atau kereta yang beroperasi sebelum jam perjalanan pertama dari Halim-Tegalluar pp, dan kereta inspeksi atau Comprehensive Inspection Train (CIT) Halim-Tegalluar pp dengan kecepatan 350 km per jam.

Anne mengatakan, sebelum memasuki tahap II atau mengemudikan kereta berpenumpang dengan pendampingan, para masinis Indonesia masih harus melakukan ujian sebagai bukti kecakapan bahwa dirinya sudah mampu untuk menerapkan berbagai SOP operasi dan penanganan Whoosh dalam kondisi darurat.

"Selain pencapaian para masinis Indonesia, kini 40 dari 78 petugas perawatan Whoosh juga telah mulai melakukan on job training tahap tiga," sambung Anne. 

Anne mengatakan para masinis telah melalui proses tahap satu melakukan observasi dan tahap dua membantu proses perawatan pada sarana Whoosh setiap harinya. Adapun tahap tiga pada on job training, proses perawatan yang dilakukan sudah mulai berjalan secara mandiri dengan pengawasan.

"Pencapaian ini merupakan bukti nyata dari komitmen KAI melalui KCIC dalam mengembangkan sumber daya manusia Indonesia, sekaligus terus berupaya mewujudkan keberhasilan proyek kereta cepat Whoosh di Indonesia. Kami berkomitmen untuk terus memberikan layanan kereta cepat yang aman, nyaman, dan andal bagi seluruh masyarakat Indonesia," kata Anne. 

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement