Senin 05 Aug 2024 17:59 WIB

IHSG Anjlok Hingga 4 Persen, Airlangga: Tidak Perlu Khawatir

Hari ini IHSG sempat mengalami pelemahan bahkan hingga 4,16 persen.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto.
Foto: Biro Pers, Media, dan Informasi Sekretariat P
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengimbau para investor untuk tidak khawatir terhadap penurunan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada Senin (5/8/2024) yang ditutup melemah 3,40 persen di level 7.059,65.

Hari ini IHSG sempat mengalami pelemahan bahkan hingga 4,16 persen ke level 7.004 persen pada 14.32 WIB.

Baca Juga

“Kalau IHSG nanti kita lihat saja karena itu daily-nya fluktuasi. Jadi kita tidak perlu khawatir," kata Airlangga saat konferensi pers terkait pertumbuhan ekonomi kuartal II 2024 di Kantor Kemenko Perekonomian, Jakarta, Senin (5/8/2024). 

IHSG ditutup turun mengikuti pelemahan bursa saham kawasan Asia dan global. IHSG ditutup melemah 248,47 poin atau 3,40 persen ke posisi 7.059,64. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 turun 28,65 poin atau 3,12 persen ke posisi 890,70.

“Bursa Asia mengalami koreksi dan dalam tekanan aksi jual, seiring dengan sikap para pelaku pasar pasca rilisnya data ekonomi Amerika Serikat (AS)," sebut Tim Riset Pilarmas Investindo Sekuritas dalam kajiannya di Jakarta, Senin.

Pada akhir pekan kemarin, data nonfarm payrolls AS hanya meningkat 114.000, jauh di bawah perkiraan yang sebesar 175.000 dan tingkat pengangguran atau unemployment rate naik menjadi 4,3 persen, di atas ekspektasi yang hanya sebesar 4,1 persen.

Data tersebut mendorong pasar khawatir akan terjadinya pelemahan pertumbuhan ekonomi AS, bahkan mungkin resesi, sehingga membuat para pelaku pasar cenderung berhati-hati tentang prospek ekonomi negara tersebut.

Dari dalam negeri, pertumbuhan ekonomi Indonesia mengalami perlambatan, yang mana Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan pertumbuhan ekonomi kuartal II 2024 sebesar 5,05 persen secara tahunan (year on year/yoy), atau lebih rendah dibandingkan kuartal sebelumnya yang bertumbuh 5,11 persen.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement