Selasa 30 Jul 2024 17:21 WIB

Jababeka Targetkan Penjualan Lahan dan Properti Rp 2 Triliun pada 2024

Perseroan akan mengandalkan penjualan lahan matang di empat kota mandiri.

Perusahaan sektor properti PT Jababeka Tbk (KIJA) menargetkan penjualan dari land development dan properti minimal senilai Rp 2 triliun pada tahun 2024.
Foto: dok jababeka
Perusahaan sektor properti PT Jababeka Tbk (KIJA) menargetkan penjualan dari land development dan properti minimal senilai Rp 2 triliun pada tahun 2024.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Perusahaan sektor properti PT Jababeka Tbk (KIJA) menargetkan penjualan dari land development dan properti minimal senilai Rp 2 triliun pada tahun 2024. Adapun, hasil penjualan itu untuk mendukung rencana pembelian kembali obligasi senilai 180 juta dolar Amerika Serikat AS), dan untuk mencapai cash balance senilai Rp 4 triliun.

“Untuk mencapai target penjualan properti minimal Rp2 triliun di 2024, perseroan akan mengandalkan penjualan lahan matang di empat kota mandiri yang dimiliki perusahaan,” ujar Pendiri dan Direktur Utama Jababeka Setyono Djuandi (SD) Darmono sebagaimana keterangan resmi di Jakarta, Selasa (30/7/2024).

Baca Juga

Di Kawasan Jababeka Cikarang, ia menyebut penjualan akan didukung oleh ekspansi di sektor kesehatan dan pariwisata, seperti Jababeka Medical City dan Jababeka Movieland seluas 100 hektare (ha).

Menurutnya lagi, dua proyek tersebut siap menampung investor asing dengan infrastruktur yang telah dibangun selama 20 tahun.

"Di Kawasan Industri Jababeka, kami akan membuka tahap sembilan seluas 500 ha, khusus untuk investor dari China. Saat ini, sudah terjual 20 hektare kepada sembilan investor," kata SD Darmono.

Darmono menjelaskan, perseroan berhasil menarik investasi dari tiga perusahaan Jepang, yaitu Mitsui Fudosan Asia, Keihan Group, dan Creed Group untuk proyek residensial, seperti apartemen Kawana, klaster Wimbledon, klaster Ibuki, dan Paradiso Golf Villas.

“Penjualan residensial dan komersial terus meningkat dari Januari hingga Juni 2024, dengan kontribusi 60 persen dari produk perumahan, 37 persen dari commercial atau ruko, dan 3 persen dari apartemen,” ujar Darmono.

Selain itu, katanya lagi, pendapatan juga diharapkan dari penjualan lahan matang di Kawasan Industri Kendal yang saat ini memiliki 103 tenant dari investasi asing dan ekspansi industri lokal.

Lebih lanjut, ia mengungkapkan bahwa di KEK Tanjung Lesung perseroan sedang menjajaki kerja sama dengan investor untuk pembangunan proyek marina mix-used, theme park, senior living, dan universitas.

Adapun, proyek tersebut diharapkan dapat memanfaatkan selesainya Jalan Tol Serang-Panimbang pada akhir tahun 2024. “Investasi dari anak-anak perusahaan Jababeka akan digalakkan untuk mendukung pengembangan KEK Tanjung Lesung,” ujar Darmono.

Di KEK Morotai, katanya lagi, perseroan menargetkan investasi dari anak-anak perusahaan untuk pengembangan infrastruktur industri perikanan dan pariwisata, termasuk cold storage, pelabuhan, hotel, dan lapangan golf.

“Investasi juga datang dari Taiwan untuk pembangunan resort dan retirement home, Jepang dengan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS), dan China untuk pengembangan industri perikanan dan perkapalan,” ujar Darmono pula.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement