Senin 10 Jun 2024 07:25 WIB

Dukung Kendaraan Listrik, PLN Tambah 100 Unit SPKLU di Jakarta pada 2024

Pembangunan SPKLU untuk mengalihkan penggunaan BBM ke penggunaan daya listrik.

Petugas melakukan pengisian daya ke kendaraan listrik di Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) PLN. (ilustrasi)
Foto: ANTARA/Muhammad Adimaja
Petugas melakukan pengisian daya ke kendaraan listrik di Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) PLN. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Perusahaan Listrik Negara (PLN) akan menambah 100 unit Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) di wilayah Jakarta pada tahun 2024. Pembangunan SPKLU ditujukan untuk mengalihkan penggunaan BBM ke penggunaan daya listrik.

Hal tersebut disampaikan oleh General Manager PLN Unit Induk Distribusi Jakarta Raya, Lasiran setelah bersama Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) meresmikan SPKLU di lingkungan kementerian pada Ahad (9/6/2024) lalu. "Rencana ke depan, khusus di Jakarta, kita akan menambah kurang lebih kira-kira tahun 2024 ini sekitar 100 titik (SPKLU) lagi," ucap Lasiran dalam peresmian SPKLU di KLHK, Jakarta pada Ahad.

Baca Juga

Adapun SPKLU yang diresmikan hari ini adalah SPKLU ke-98 yang telah dibangun oleh PLN UID. "Ya, jadi yang pertama ini kita meresmikan, SPLKU, dan ini adalah ke-98 titik yang ada di Jakarta. Jadi di sini ada terpasang dua, ada yang 22 dan 47 kilowatt (kW)," ucap Lasiran.

Lebih lanjut, Lasiran menyebut pembangunan SPKLU ditujukan untuk mengalihkan penggunaan BBM ke penggunaan daya listrik. "Salah satu bentuk komitmen PLN UID Jaya itu mendukung instruktur peralihan mobil bensin ke mobil listrik," kata Lasiran.

Kemudian, lanjut dia, untuk mendukung penghematan energi dan pengurangan emisi. "Yang kedua dari sisi penghematan, memang secara emisi sama-sama jarak 10 kilometer, pemakaiannya kira-kira 1 liter BBM, kalau mobil listrik 1,2 kilowatt hour (kWh) penghematannya itu sekitar 70 persen dan penurunan emisinya 50 persen," kata Lasiran.

Lebih jauh, 100 unit SPKLU yang akan dibangun tersebut menyasar titik-titik keramaian masyarakat dan sesuai kapasitas daya SPKLU. "Lokasi yang tempat masyarakat banyak. Misalnya di mal, itu salah satu target kami. Di apartemen dan di tempat-tempat publik, tempat-tempat publik yang memang berkumpul masyarakat di situ. Misalnya parkir, tempat umum, tempat wisata Dan itu nanti 24 jam pelayanannya," kata Lasiran.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement